Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung tidak mempermasalahkan kritikan yang ditujukan kepadanya oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) usai melakukan debat perdana yang berlangsung pada Ahad, 6 Oktober 2024 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Oh ya enggak apa-apa,” kata Pramono Anung saat ditemui media di kawasan Jakarta Utara, pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin, 7 Oktober 2024, LBH Jakarta menerbitkan rilis berjudul “Seluruh Paslon Tidak Sepenuhnya Mengerti Masalah Jakarta”. Dalam rilis tersebut, LBH Jakarta mengutarakan pendapatnya soal debat perdana yang diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) pemimpin Jakarta yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno.
LBH Jakarta mengkritik ketiga paslon termasuk Pramono Anung terkait dengan visi-misi mereka sekaligus pernyataannya saat menawarkan solusi soal pemberdayaan perempuan di lapangan kerja. “Paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno juga tidak memahami konteks budaya patriarki sebagai salah satu problem utama ketidakadilan gender,” mengutip keterangan resmi LBH Jakarta yang dirilis pada Senin, 7 Oktober 2024.
Merespons kritikan tersebut, Pramono Anung menyatakan bahwa sejatinya calon gubernur memang harus menuai kritikan setiap hari “Jadi semakin dikritik semakin bagus,” ujarnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyatakan bahwa ia mengharapkan kritikan dari institusi lain seperti LBH. Menurut dia, kritikan tersebut dapat membuka ruang bagi masyarakat untuk dapat menilai pemimpin yang bisa menjawab pertanyaan dari lembaga-lembaga seperti LBH secara konkrit dan bisa direalisasikan.
“Saya malah mengharapkan suara-suara seperti LBH,” kata Pramono.
Soal debat perdana kemarin, Pramono menilai tidak ada masalah dalam ajang adu gagasan itu. Ia juga tidak keberatan dengan janji-janji yang dilontarkan paslon. Akan tetapi, Pramono mengatakan bahwa paslon harus bisa menepati janji mereka nantinya.
"Kalau saya apa yang saya sampaikan saya yakin saya bisa memenuhi itu ya,” ujar mantan Sekretaris Kabinet itu.