Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto merotasi sejumlah jabatan di tingkat perwira tinggi. Ia mengatakan mutasi perwira tinggi ini merupakan upaya peningkatan kinerja di lingkungan TNI.
Baca: Panglima TNI Mutasi 104 Perwira Tinggi, Berikut Daftarnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier perwira tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulis, Sabtu, 26 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam rotasi sebanyak 104 perwira tinggi ini, ada sejumlah posisi penting di internal TNI yang diisi oleh orang-orang baru. Beberapa posisi itu seperti Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kodam Jaya) hingga Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Panglima Kodam Jaya yang baru akan diisi oleh Mayor Jenderal Eko Margiyono. Eko menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Mayor Jenderal Joni Supriyanto. Adapun, Joni kini dimutasi menjadi Kepada Staf Umum TNI.
Baca juga: Daftar Mutasi Perwira Tinggi TNI Sepanjang 2018
Eko merupakan lulusan akademi militer tahun 1989 dari cabang infanteri Kopassus. Lelaki kelahiran 12 Mei 1967 itu sebelumnya menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus. Dia juga pernah mengisi beberapa jabatan seperti Gubernur Akademi Militer, Kepala Staf Daerah Militer Jakarta Raya, hingga Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Posisi Eko di Kopassus akan digantikan oleh Mayor Jenderal I Nyoman Cantiasa. Lulusan terbaik Akademi Militer 1990 ini sebelumnya mengisi jabatan Kepala Staf Ahli Tingkat III Bidang Politik Keamanan Nasional Panglima TNI.
Semasa berpangkat jenderal bintang satu, Nyoman pernah menjabat beberapa posisi. Putra Buleleng kelahiran 26 Juni 1967 ini pernah menjadi Kepala Staf Daerah Militer XVII/Cenderawasih dan Komandan Komando Resor Militer 173/Praja Vira Braja di Biak.
Rotasi jabatan Panglima Daerah Militer lain juga terjadi di Kodam V/Brawijaya. Jabatan itu akan diisi oleh Mayor Jenderal R. Wisnoe Prasetja Boedi menggantikan Mayor Jenderal Arif Rahman. Arief sendiri akan menjadi Komandan Pusat Strategi Angkatan Darat.
Posisi yang tak kalah menarik lainnya yakni jabatan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas). Jabatan ini akan diisi oleh Marsekal Madya Bagus Puruhito. Bagus sebelumnya adalah Wakil Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas).
Bagus merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara 1984. Dia pernah menduduki beberapa jabatan yakni Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Asisten Operasi KSAU, dan Komandan Landasan Udara Halim Perdanakusuma tahun 2009-2010. Pria kelahiran Purwokerto 1962 ini juga pernah menjadi ajudan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.
Bagus akan menggantikan posisi Kepala Basarnas sebelumnya, yakni Marsekal Madya Muhammad Syaugi. Adapun, Syaugi menjadi Pati Mabes AU dalam rangka memasuki masa pensiun sejak mutasi Desember tahun lalu.
Mutasi dan promosi jabatan TNI kali ini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/81/I/2019 tanggal 25 Januari 2019 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Dalam surat tersebut Panglima TNI menetapkan mutasi jabatan 104 perwira tinggi (Pati) TNI, terdiri dari 46 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 30 Pati jajaran TNI Angkatan Laut dan 28 Pati jajaran TNI Angkatan Udara.