Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mudik gartis lebaran 2025 kembali dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Lanjutan Persiapan Mudik Gratis dan Balik Rantau Gratis, di Gradhika Bhakti Praja, Kamis, 9 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam rapat tersebut, terdapat beberapa poin yang disampaikan, salah satunya mengenai jumlah kendaraan. Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan jumlah kendaraan untuk mengakomodasi kepesertaan masyarakat harus terpenuhi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Perlu kontribusi dari berbagai pihak. Kami komunikasikan ke teman-teman dunia usaha, untuk menambah kapasitas (armada bus),” kata Sumarno pada Kamis, 9 Januari 2025 seperti dikutip dari Portal Resmi Jawa Tengah.
Tak hanya kuota armada, Sumarno juga mengatakan keikutsertaan peserta dapat seimbang dengan jumlah kursi yang disediakan. Lebih lanjut, Sumarno menyampaikan telah menerima banyak masukan dari masyarakat terkait lokasi titik kumpul saat balik rantau dari Jawa Tengah ke Ibu Kota.
“Titik kumpul untuk balik rantaunya menyebar di Jawa Tengah. Mungkin mereka (masyarakat) merasa (lokasi) terlalu jauh. Nah ini yang perlu diklaster, untuk mendekatkan titik kumpulnya,” kata Sumarno.
Dalam pers rilis yang diunggah di Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah disebutkan bahwa dengan adanya klaster, diharapkan masyarakat tak harus menempuh jarak terlalu jauh. Hal ini ditujukan untuk menekan pengeluaran biaya transportasi menuju titik kumpul.
Dilansir dari pers rilis Pemprov Jateng, untuk diketahui, kuota program Mudik Gratis yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2024 ditujukan untuk pekerja sektor informal. Jumlahnya mencapai kuota sebanyak 11.400 kursi bus dan 1.088 kursi kereta api.
Program Mudik Gratis Pemprov Jateng juga didukung oleh instansi pemerintah lainnya, salah satunya dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Selain itu, yang cukup menjadi primadona adalah mudik motor gratis via kapal yang bekerja sama dengan PT Pelni. Mudik motor gratis ini akan diterapkan untuk perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Sumarno juga menyarankan agar Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) bisa berkomunikasi lebih awal dengan Kemenhub. Hal ini ditujukan agar dapat lebih memaksimalkan keikutsertaan masyarakat. Setelah komunikasi lintas instansi berjalan, kata dia, sosialisasi kepada masyarakat juga bisa dilakukan lebih awal agar kapasitas penumpang bisa optimal.
“Sehingga kita bisa fasilitasi masyarakat untuk pulang ke Jawa Tengah,” ujar Sumarno.