Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wacana Anies Baswedan mendirikan organisasi kemasyarakatan (ormas) atau partai politik (parpol) mendapat respons positif dari pengamat politik dan pakar hukum tata negara. Mereka bilang begini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan, sudah saatnya Anies menyadari betapa pentingya punya peran signifikan dalam sebuah parpol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlebih lagi, kata Ujang, hampir semua eks Presiden Indonesia merupakan ketua umum partai. Menurut dia, seorang tokoh yang ingin punya kekuasaan paling tidak menjadi pemimpin parpol.
"Partai politik menjadi instrumen penting bagi Anies untuk menjadi pemimpin. Basis pendukung parpol sangat penting. Ketika tidak ada parpol maka pendukungnya tersebar di mana-mana," kata Ujang kepada Tempo, Jumat, 13 September 2024.
Dosen Universitas Al-Azhar ini lantas memberikan contoh Megawati Soekarnoputri dalam membesarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut Ujang, halangan yang dialami Anies sama dengan apa yang dirasakan Megawati di bawah rezim Orde Baru. Dia mengatakan, Megawati tetap getol mengupayakan partainya tetap eksis di tengah tekanan pemerintah Soeharto.
"Contohlah seperti apa yang dilakukan Megawati. Ketika ditekan, sekarang muncul dengan basis massa dan kader-kader partai yang tersebar di mana-mana," ujarnya.
Namun, Ujang berpendapat, jika memiliki parpol, Anies juga bisa melakukan kaderisasi untuk calon pemimpin di semua tingkatan, mulai dari walikota hingga gubernur. Namun demikian, kata dia, proses membesarkan partai memakan waktu yang lama dan modal yang besar.
Pakar hukum tata negara: Sekarang momentumnya
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun bahkan menyarankan Anies agar secepatnya mendirikan parpol. Menurutnya, Anies telah mendapatkan momentum untuk mendirikan partai tersebut.
"Kalau misalnya Anies mau membentuk parpol, sekaranglah momentumnya, karena momentum itu jarang didapatkan, tentu sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan," kata Refly saat ditemui di agenda Kajian Politik dan Hukum Madani, Pejaten, Jakarta, Sabtu, 14 September 2024.
Agenda kajian politik dan hukum yang dihadiri Refly itu, turut membincangkan wacana berdirinya partai Anies. Refly menjadi salah satu pemateri yang membedah rencana itu, didampingi Herman Kadir, Ari Yusuf Amir, dan Faisal Assegaf.
Adapun alasan Refly menyebut Anies punya momentum untuk mendirikan parpol, ditengarai karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap bisa disukai oleh banyak masyarakat walau tidak diajak dalam kelompok kekuasaan.
"Ketika Anies dizalimi dan dimusuhi bersama-sama oleh semua parpol, dia kemudian menjadi orang yang berbeda. Dia tidak sama dengan politisi di Senayan yang tunduk pada kekuasaan," ucap Refly.
Selain itu, bagi Refly, kehadiran partai Anies dapat memberikan warna baru dalam kancah politik dalam negeri. Sebab, katanya, partai Anies bakal berbeda dengan yang lain dan mempunyai visi perubahan. Masalah biaya dan sebagainya, kata Refly, bukan menjadi masalah utama dari berdirinya partai itu.
"Kalau anda membangun parpol didasarkan pada kalkulasi, pasti hancur, makanya tidak bisa. Bagaimana nanti jika tidak bisa dibangun? Nah itu tantangannya. Kalau enggak bisa, enggak ada gunanya bikin parpol yang baru, begitu," ujar Refly.
Sebelumnya, Anies mengungkapkan bahwa banyak aspirasi yang datang kepadanya untuk membentuk parpol secara mandiri. Aspirasi tersebut datang setelah ia gagal maju di pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024. Anies menerima aspirasi itu dan meminta pendukungnya untuk menantikannya.
“Membangun ormas atau partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh, kita lihat sama-sama ke depan,” ujar Anies dalam video di akun Youtube-nya yang berjudul ‘Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pilkada 2024’, yang diunggah, pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Pembentukan partai, menurut Anies untuk mewadahi berbagai aspirasi masyarakat. Aspirasi masyarakat tersebut menginginkan kesetaraan dan demokrasi yang lebih sehat.
Tak hanya itu, ia mengatakan, banyak masyarakat yang menginginkan parpol yang mengedepankan gagasan. Aspirasi-aspirasi ini menjadi modal bagi Anies untuk membentuk partai politik.
“Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret (tersebut),” tutur Anies.
NANDITO PUTRA | ALIF ILHAM FAJRIADI