Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto kembali menyinggung nilai 11 dari 100 yang diberikan Anies Baswedan kepadanya saat debat capres lalu. Dia pun mengungkapkan rasa terima kasih untuk kedua rivalnya yang telah kompak memberikan nilai rendah kepadanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya tadinya agak sedikit shock waktu saya dinilai 11 dari 100. Tetapi sekarang saya terima kasih dengan rival-rival saya kemarin itu," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Buka Bersama DPP PAN di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian berterima kasih karena menurut dia, dengan ejekan tersebut, rakyat akan semakin cinta pada dirinya.
“Tetapi sekarang saya terima kasih dengan rival-rival saya kemarin itu, semakin mereka mengejek saya, semakin rakyat cinta sama saya,” ujar Prabowo.
Prabowo kemudian menuturkan, dirinya terharu atas banyaknya dukungan yang diberikan rakyat Indonesia kepada dia dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. “Saya terharu karena saya lihat di vlog-vlog gitu ya, di sosmed ya, anak-anak nangis-nangis marah-marah kalau orang tuanya ga pakai kaos gemoy,” kata dia.
Awal Sebutan Nilai 11 dari 100
Berdasarkan catatan Tempo, nilai 11 ini awal mulanya berasal dari Anies Baswedan saat debat capres kedua Pilpres 2024 pada Ahad, 7 Januari 2024 di Istora Senayan. Anies memberikan skor 11 dari 100 untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah pimpinan Prabowo.
Dalam sesi saling bertanya antar capres, Anies mulanya meminta Ganjar memberi nilai terhadap kinerja Kemenhan. Ganjar pun memberikan angka 5 untuk kinerja kementerian tersebut.
Menanggapi Ganjar, Anies menyampaikan kinerja Kemenhan tak optimal karena banyak kebijakan yang dianggapnya belum memihak pada prajurit TNI serta mengkritisi langkah pembelian alutsista bekas.
Anies menjelaskan bahwa kesejahteraan prajurit TNI lebih baik di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketimbang kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Hal ini karena saat itu kenaikan gaji prajurit TNI terjadi sembilan kali.
“Karena itu, menurut saya, skornya justru di bawah 5, Mas Ganjar, 5 itu ketinggian,” kata Anies.
Ganjar lantas meminta Anies untuk secara tegas menyebutkan berapa nilai untuk kinerja Kemenhan seperti dirinya. “Mas Anies enggak usah takut, disebut saja angkanya berapa gitu loh. Kayak saya gitu loh, jangan di bawah lima, sebut saja berapa?” ujar Ganjar.
“11 Mas, dari 100,” jawab Anies.
Menanggapi nilai yang diberikan Anies, Prabowo menduga ada pihak yang merencanakan merusak surat suara. “Nanti aku dikasih nilai sebelas lagi. Aku sedih, lho. Sorry ye,” kata Prabowo saat berkampanye di Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Ahad, 28 Januari 2024.
Prabowo kemudian mengaku sedih diberi nilai 11 dari skala 100. Menurut dia, di bangku sekolahan nilai 5 tergolong rendah dan ditulis merah apalagi 1,1. “Saya sebenarnya ingin jawab di situ, emang lo siape, emangnya gue pikirin, sorry ye,” kata Prabowo.
Prabowo yang pernah tiga kali maju pemilihan presiden ini lantas menyebutkan sejumlah negara yang pernah dia singgahi untuk sekolah. “Saya sudah sekolah ke Amerika, Jerman, Inggris, Swiss, belum pernah ada guru sejahat itu. Edan,” ujar kakak Hashim Djojohadikusumo ini.
Kemudian, saat berkampanye di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 2 Februari 2024, Prabowo memberikan kuis soal hilirisasi. Dia berujar akan memberi nilai 100 kepada warga Makassar yang berhasil menjawab pertanyaannya tentang hilirisasi.
Ia meminta pendukung yang menjawab benar untuk menemuinya di belakang panggung. "Ya, ini nilainya 100. Karena nilainya 100, dapat hadiah khusus dari saya. Sesudah acara selesai menghadap saya ke belakang," ujar Prabowo, dikutip dari keterangan tertulis.
Tak berhenti di situ, Prabowo kembali menyinggung nilai 11 dari 100 yang diberikan rivalnya, Anies Baswedan, kepada kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan. "Lumayan dapat nilai 100, aku hanya dapat nilai 11 lho,” kata Prabowo.
Teranyar, Prabowo mengadakan kampanye akbar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, pada Jumat, 9 Februari 2024. Kampanye ini berjudul Pesta Rakyat, Wis Wayahe! dan ini dimeriahkan penampilan penyanyi Denny Caknan, serta ceramah agama oleh Gus Miftah dan KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali).
Dalam kampanye itu, Prabowo kembali mengungkit soal nilai 11. “Yang penting rakyat saya tidak menghujat saya, rakyat tidak menghina saya, rakyat saya tidak memberi nilai 11 dari 100,” ujarnya dikutip dari keterangan video.
Prabowo mengaku telah sering mendapat kritik dan cibiran. Tapi, ia menyatakan tidak masalah mengenai hal tersebut, asalkan rakyat tetap setia mendukungnya. “Tidak ada masalah, kita hormati semua, kita diejek dihina tidak apa-apa. Prabowo sudah biasa dihina, sudah biasa difitnah, dihujat, tidak masalah,” katanya.