Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

11 Mei 2024 | 19.58 WIB

Pasangan calon presiden, Megawati Soekarnoputridan calon wakil presiden, Prabowo Subianto, saatmenghadiri Rakernas Partai Geridra  Jakarta (23/5). Foto: TEMPO/Panca Syurkani
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pasangan calon presiden, Megawati Soekarnoputridan calon wakil presiden, Prabowo Subianto, saatmenghadiri Rakernas Partai Geridra Jakarta (23/5). Foto: TEMPO/Panca Syurkani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menanggapi pernyataan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, soal ada pihak yang suka mengklaim sosok Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno sebagai milik satu partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut dia, pernyataan Prabowo secara substansi sebenarnya cukup normatif mengingat Sukarno adalah Presiden pertama RI sekaligus Proklamator bangsa Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena itu, (Sukarno) pastinya milik seluruh rakyat Indonesia. Prabowo ingin reminder bahwa Sukarno milik bersama bukan semata milik partai tertentu,” ujar Adi ketika dihubungi, Sabtu, 11 Mei 2024.

Adi menyebut, alasan publik menduga pernyataan itu menyindir PDIP lantaran hal tersebut disampaikan oleh Prabowo yang notabenenya merupakan rival politik PDIP dalam Pilpres 2024.

“Karena apapun judulnya, partai yang sangat Sukarno selama ini hanyalah PDIP bukan yang lain. Tak heran kalo kemudian elit PDIP bereaksi dan mengklarifikasi,” tuturnya. 

Komunikasi keduanya, menurut Adi, disinyalir bakal terjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari. “Apalagi di tengah upaya pertemuan Prabowo dan Megawati, pernyataan itu bisa jadi batu sandungan pertemuan keduanya.” Adapun Megawati yang dimaksud adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu merasa dirinya bakal mendapat dukungan dari Bung Karno, jika masih hidup. Prabowo mengklaim punya keyakinan itu karena sama-sama memperjuangkan hal yang sama dengan Bung Karno.

“Feeling saya, beliau (Soekarno) juga dukung saya juga. Iya kan? Yang saya perjuangkan apa yang beliau cita-citakan, Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri,” kata Prabowo saat menghadiri acara Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta pada Kamis malam, 9 Mei 2024.

Prabowo kemudian menyinggung pihak yang suka mengklaim sosok Bung Karno sebagai milik satu partai. “Walaupun ada yang ngaku-ngaku, kan selalu bahwa seolah Bung Karno milik satu partai. Tidak, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia,” ucap Menteri Pertahanan Kabinet Presiden Jokowi itu.

Menanggapi ucapan Prabowo tersebut, PDIP berterima kasih kepada Prabowo yang mengatakan bahwa Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Pernyataan tersebut sangat tepat.

“Saya kira sudah tepat Pak Prabowo menyatakan Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia karena memang sejatinya Bung Karno adalah Bapak Bangsa Indonesia,” ujar Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah yang juga merupakan politikus PDIP, Jumat lalu.

Basarah berpendapat, pernyataan Prabowo tersebut membuktikan keberhasilan perjuangan politik PDIP selama ini untuk mengembalikan status dan peran serta nama baik Bung Karno ke tempat yang seharusnya.

Dia juga menegaskan, PDIP tidak pernah memasukan Bung Karno hanya menjadi milik satu golongan, satu kelompok, apalagi milik satu partai saja.

SULTAN ABDURRAHMAN | KUKUH S. WIBOWO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus