Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Nahdlatul Ulama: Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza Memperlemah Posisi Politik Palestina

Ketua PCI Nahdlatul Ulama Australia-Selandia Baru Eko Arnanda mengkritik rencana Prabowo mengevakuasi warga Gaza. Kenapa?

14 April 2025 | 16.20 WIB

Presiden Prabowo Subianto, memberikan keterangan kepada awak media sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke lima negara Timur Tengah, di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta, 9 April 2025. Presiden Prabowo, akan melakukan konsultasi dengan lima pemimpin negara uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar dan Jordania terkait rencana dukungan Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza ke Indonesia, dan berperan aktif dalam penyelesaian konflik Israel - Palestina. Tempo/Imam Sukamto
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Prabowo Subianto, memberikan keterangan kepada awak media sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke lima negara Timur Tengah, di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta, 9 April 2025. Presiden Prabowo, akan melakukan konsultasi dengan lima pemimpin negara uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar dan Jordania terkait rencana dukungan Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza ke Indonesia, dan berperan aktif dalam penyelesaian konflik Israel - Palestina. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia-Selandia Baru, Eko Ernanda mengkritik rencana Prabowo Subianto mengevakuasi warga Gaza, Palestina ke Indonesia. Menurut dia, wacana Presiden itu berpotensi berdampak pada perjuangan masyarakat Palestina ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pengungsian anak-anak Palestina ke luar wilayah ini akan memperlemah posisi politik dan moral mereka," katanya dalam forum silaturahmi kemanusiaan untuk Palestina, di kantor MUI, Jakarta pada Senin, 14 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menilai, gagasan Prabowo itu didasarkan karena keinginan membantu anak-anak di Gaza bisa terbebas dari persoalan yang dihadapi. Namun, kata dia, rencana membawa seribuan anak-anak maupun perempuan Gaza ke Tanah Air perlu dikaji.

Alih-alih mengevakuasi, menurut dia, pemerintah seharusnya fokus memberi dukungan dan bantuan tenaga medis, pangan, hingga pendidikan ke Palestina. "Dukungan terbaik itu memastikan bahwa mereka tetap dapat hidup, belajar, tumbuh dengan damai di tanah air sendiri," ucap Eko.

Adapun Prabowo tengah meminta persetujuan dan dukungan dari sejumlah negara di kawasan Timur Tengah sebelum merealisasikan rencananya mengevakuasi warga Gaza tersebut. Dia berkunjung ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk menyampaikan rencananya tersebut.

Prabowo berujar, evakuasi seribu warga Gaza akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia bila mendapat persetujuan dari sejumlah pihak yang aktif membantu rakyat Palestina. Dia mengatakan, evakuasi itu nantinya hanya dilakukan sementara, sampai warga Gaza dinyatakan pulih. 

"Mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia," kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu dini hari, 9 April 2025.

Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan, bahwa rencana evakuasi seribuan warga Gaza ke Tanah Air dilakukan tanpa paksaan. Bila diminta, kata dia, pemerintah siap untuk mengevakuasi warga Gaza tersebut.

Namun, menurut dia, rencana itu harus mendapatkan lampu hijau dari Palestina dan sejumlah pihak. "Semua harus setuju. Jadi tidak memframing relokasi Gaza permanen. Tapi untuk membantu saudara Gaza, anak-anak yatim piatu di sana," katanya saat mendampingi Prabowo di Turki, pada Jumat, 11 April 2025.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus