Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Tak Perpanjang PSBB, Bupati Gowa: Butuh Anggaran Banyak

Bupati Gowa memutuskan tak akan memperpanjang PSBB di daerahnya. Alasannya, kebijakan pembatasan sosial membutuhkan anggaran besar.

16 Mei 2020 | 15.15 WIB

Petugas kepolisian membubarkan warga yang berkumpul di pinggir jalan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu malam, 29 Maret 2020. Pemerintah telah mengimbau masyarakat berdiam di rumah dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar untuk mengurangi penyebaran virus corona. ANTARA/Abriawan Abhe
Perbesar
Petugas kepolisian membubarkan warga yang berkumpul di pinggir jalan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu malam, 29 Maret 2020. Pemerintah telah mengimbau masyarakat berdiam di rumah dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar untuk mengurangi penyebaran virus corona. ANTARA/Abriawan Abhe

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Gowa tidak melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang akan berakhir pada Ahad, 17 Mei 2020.

“Kami tak melanjutkan PSBB karena apa yang menjadi keinginan pusat kontradiktif (dengan kebutuhan daerah), ini kan sifatnya linear dari pusat ke daerah,” kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat jumpa pers melalui Aplikasi Zoom, Sabtu, 16 Mei 2020.

Dia menjelaskan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB mengatur tentang peliburan anak sekolah, tempat kerja, kegiatan keagamaan, dan pembatasan transportasi.

Oleh sebab itu, jika PSBB di Gowa tetap dilanjutkan maka sudah tidak efektif lagi. “Inilah pertimbangan kami menyepakati tidak melanjutkan PSBB,” kata dia.

Selain faktor eksternal, kata dia, yang menjadi alasan PSBB tak dilanjutkan lantaran pusat penyebaran hanya kecamatan di perbatasan Kota Makassar. Di antaranya Kecamatan Somba Opu, Kecamatan Pallangga, dan Kecamatan Barombong.

Agar penyebaran tak keluar dari tiga kecamatan itu, akan dilakukan penjagaan ketat untuk mengedukasi dan memeriksa masyarakat.

Tak hanya itu, kata Adnan, untuk melaksanakan PSBB dibutuhkan anggaran yang cukup besar. Sebab itu, jika ingin melanjutkan maka dilakukan lagi revisi anggaran. “Jumlahnya tak sedikit, kemampuan keuangan daerah membuat kami berat melanjutkan,” kata Adnan.

Meski pembatasan sosial tak dilanjutkan, pemerintah Gowa berjanji tetap melakukan edukasi kepada masyarakat. Mulai mengimbau agar tetap cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Masyarakat pun tetap akan dilakukan rapid tes setelah lebaran. Jika hasilnya reaktif maka dilanjutkan pemeriksaan swab. “Selama PSBB ada 10 ribu lebih sudah jalani tes massal, yang didapatkan reaktif lanjutkan pemeriksaan swab,” kata dia.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syailendra Persada

Syailendra Persada

Lelaki asal Tegal ini menjadi wartawan Tempo sejak 2011 setelah lulus dari Jurusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro. Sebelum menjadi pengelola kanal Nasional di Tempo.co, ia berkecimpung di Desk Hukum majalah Tempo. Memimpin sejumlah proyek liputan interaktif di Tempo.co, salah satunya "Kisah di Balik Terali Besi” yang menceritakan penyiksaan tahanan oleh aparat. Liputan ini hasil kolaborasi dengan International Center for Journalists.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus