Bahwa penyakit tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia memang tidak diragukan lagi. Ancaman terberat dari penyakit ini bila terjadi pada anak-anak, karena penyakit ini bisa dengan cepat merambat ke otak (radang otak) dan jaringan tubuh lainnya. Selanjutnya, untuk menentukan diagnosa TBC pada anak-anak jauh lebih sulit karena memerlukan banyak pengamatan, baik klinis maupun laboratorium. Salah satu metode yang sangat penting adalah dengan tes kulit (tuberkulin test). Dan, di Indonesia biasanya dipakai tes Mantoux berupa PPD 5 TU. Tapi, sejak lebih kurang satu tahun terakhir ini, bahan tersebut tidak ada lagi, atau sulit didapat. Kesan saya, sampai dengan saat ini, tidak satu pun rumah sakit di Indonesia yang masih mempunyai persediaan bahan tes tersebut, kecuali rumah sakit tertentu yang mencoba membeli secara khusus. Padahal, biasanya, mudah dibeli di Apotik Kimia Farma atau sejenisnya. Setahu saya, selama ini, bahan tes tersebut diracik oleh Biofarma Bandung dari bahan baku impor. Tidak beredarnya bahan tes TBC menyebabkan kami yang bekerja di rumah sakit atau praktek sebagai dokter anak sangat kesulitan dalam menyeleksi kasus-kasus TBC pada anak. Padahal, penyakit ini memerlukan pengenalan dini. Untuk itu, mohon penjelasan Biofarma Bandung atau Depkes, terutama tentang langkah-langkah baru dalam menghadapi keadaan ini. DR. AMIR H. RAHIM Jalan Kelapa Nias I Blok PA No. 4/1 Kelapa Gading Permai Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini