Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mental Pegawai Vs Mental Pengusaha
TAHUKAH Anda mengapa orang keturunan Tionghoa di Indonesia jauh lebih sukses berbisnis dibanding orang dari suku lain? Sering kali kita dengar bahwa dalam berbisnis mereka ulet, gigih, berkomitmen, hemat, dan tidak gampang menyerah. Mungkin sebagian ada benarnya. Tapi faktor lain mungkin adalah pesaingnya sangat sedikit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cita-cita orang Indonesia pada umumnya menjadi pegawai, sementara keturunan Tionghoa menjadi pengusaha. Jadi jelas akar masalahnya terletak pada mindset dan mental, yaitu mental pegawai versus mental pengusaha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang Indonesia pada umumnya punya mindset dan mental pegawai. Jika seseorang berhasil masuk menjadi pegawai, hampir dapat dipastikan dia akan bertahan sampai usia pensiun.
Kalau gagal jadi pegawai, dia akan berusaha mencoba lagi dan lagi sampai mentok. Jika tidak punya peluang lagi, baru dia melirik dengan sebelah mata dan mencoba menjadi wirausaha yang tidak pernah menjadi cita-citanya.
Keturunan Tionghoa punya mindset dan mental yang berbeda. Mereka punya mental pengusaha. Jika mereka gagal menjadi pengusaha, mereka akan mencoba lagi, mencoba lagi untuk bangkit. Jika masih gagal, mereka akan mencoba menjadi salesman atau tenaga marketing, sambil mengintip kesempatan kembali menjadi seorang pengusaha sukses.
Pariang Hutapea
Tangerang Selatan, Banten
Merasa Tertipu oleh Toko Resmi Telkomsel
PADA 22 April 2022, saya membeli paket modem dan kartu perdana Internet Telkomsel Orbit dari Telkomsel Official Store di Bukalapak untuk keperluan work from home selama masa mudik Lebaran. Produk saya terima pada 23 April 2022. Persoalannya, kartu perdana yang saya terima tidak dapat diaktifkan karena ternyata masa berlaku kartu sudah habis pada 31 Maret 2022.
Setelah saya mengajukan komplain melalui customer service Telkomsel Orbit, mereka berjanji mengirim kartu perdana pengganti pada 25 April 2022. Tapi kartu baru tiba di rumah saya pada 28 April 2022, dan saya sudah telanjur mudik. Akibat kelalaian Telkomsel menjual kartu perdana yang sudah habis masa berlakunya, saya tidak bisa langsung menggunakan modem yang saya beli. Karena sangat memerlukan Internet, saya terpaksa membeli modem pengganti dari provider lain.
Setelah kembali ke Jakarta, pada 7 Mei 2022, saya mengajukan permintaan retur/pengembalian barang dan uang kepada Telkomsel. Namun permintaan retur saya ditolak dengan alasan saya tidak membeli modem itu lewat situs resmi Telkomsel Orbit. Padahal saya membelinya di toko resmi Telkomsel yang juga sudah terverifikasi. Hingga surat ini ditulis, toko resmi Telkomsel di Bukalapak pun tak menanggapi komplain saya. Pihak Telkomsel seakan-akan lepas tangan atas kerugian materi, waktu, dan tenaga yang saya alami.
Rupanya, ini bukan kasus pertama Telkomsel Orbit menjual paket modem dan kartu perdana expired. Setelah saya telusuri, di media sosial Twitter saya menemukan pada pertengahan April 2022 ada beberapa konsumen Orbit yang mengadukan hal sama. Di kolom ulasan Telkomsel Official Store di Bukalapak pun ada dua pembeli yang mengalami hal serupa pada Maret 2022. Telkomsel seolah-olah sengaja menjual produk yang sudah habis masa berlakunya dan tidak segera menarik produk bermasalah meski kasus sudah terjadi berulang kali. Meski Telkomsel mengirimkan kartu pengganti, saya telanjur dirugikan secara waktu dan tenaga.
Praga Utama
Cililitan, Jakarta Timur
Telkomsel telah menghubungi yang bersangkutan untuk menjelaskan persoalan ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo