Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam adegan yang diperankan oleh seorang aktris ketika mengatakan ”manise” kepada sang aktor, lelaki ini tampak terdiam sejenak sambil melirik ke dada si aktris (yang memang diset untuk ”terlihat”), sambil kemudian mengatakan, ”.... Empuk, lagi.” Adegan ini sangat vulger dan mengganggu. Biro iklan berkilah, iklan yang dikategorikan ”menjurus” lebih disebabkan oleh interpretasi sebagian orang yang punya pikiran ke arah sana. Pertanyaannya, apa hubungan permen dengan dada wanita?
Dari sini muncul sosialisasi pelecehan terhadap wanita sejak dini. Mereka digunakan sebagai unsur daya jual suatu produk, tapi dengan cara dan dampak yang sangat merugikan kaum wanita itu sendiri. Apakah biro-biro iklan kehabisan ide untuk pembuatan iklan suatu produk?
LULU VERNI ARBIYANA
Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga FISIP UI, Depok, NPM: 0997100222
Tebet Timur I H/24 Jakarta 12820
[email protected]
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo