Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Pembunuhan Makin Gampang

Seorang pembaca berharap pemerintah melindungi warga negara. Orang makin gampang membunuh orang lain.

10 November 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perlindungan Warga Negara

KEPADA pemerintahan yang baru, saya berharap perlindungan optimal diberikan kepada warga negara, khususnya dalam hal keselamatan jiwa. Saat ini orang dengan mudah membunuh orang lain bahkan tanpa alasan yang jelas. Salah satu penyebabnya adalah terlalu ringannya hukuman untuk pembunuh. Saat ini mungkin sudah ratusan terpidana mati yang kasusnya sudah inkrah tapi belum juga dieksekusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atjep Amri Wahyudi
Bandung, Jawa Barat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Penyelamatan Sritex

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang pada 21 Oktober 2024 karena adanya kerugian Rp 402 miliar dan beban utang Rp 14,42 triliun yang melibatkan 27 bank dan tiga lembaga multifinance. Salah satu penyebab pailitnya Sritex adalah tidak bisa menjual hasil tekstil dan produk tekstil (TPT) secara maksimal karena masuknya produk TPT Cina yang dijual dengan harga sangat murah melalui praktik dumping (menjual ke pasar luar negeri dengan harga lebih murah) dan di sini bebas bea masuk serta pajak impor.

Masalah impor memang satu hal yang bisa membuat Indonesia kelimpungan. Masih ada dalam ingatan kita, impor daging dilakukan secara besar-besaran, sementara di Indonesia sedang digalakkan subsidi sapi untuk para petani. Pengelolaan sapi bersubsidi tidak dapat bersaing dengan impor daging, yang berakhir dengan ketidakberhasilan program subsidi sapi. Masalah ini berakibat salah satu petinggi masuk penjara. Juga masalah impor beras, yang masuk ke Indonesia saat panen raya. Ini berefek kepada petani padi yang harga hasil panennya tidak memberikan keuntungan memadai. Masalah-masalah tersebut selalu berulang dan tidak ada perbaikan yang berarti.

Buruknya koordinasi antarkementerian dan lembaga serta maraknya moral hazard birokrat membuat regulasi dan kelembagaan di Indonesia sangat rapuh. Ada beberapa kebijakan teknis yang perlu dikalibrasi agar berdampak pada industri yang padat karya, terutama dalam konteks kelembagaan yang menjadi fokus utama. Pertama, sinergi dan koordinasi antarkementerian dan lembaga terkait dengan industri padat karya. Kedua, penegakan hukum untuk mengurangi secara maksimal perilaku pemburuan rente yang sangat marak di berbagai lini pemerintahan.

Kosmantono
Banyumas, Jawa Tengah


Kabinet Zaken Prabowo

GURAUAN dapat dijadikan petunjuk tingkat pemahaman dan kecerdasan masyarakat. Saat membaca simpang-siur komentar dalam berbagai kelompok WhatsApp dan sering terbaca pelesetan "kabinet zaken" menjadi "kabinet seken", kita dapat memperoleh kesan cerdasnya orang Indonesia. Istilah pertama mengindikasikan diisinya kabinet oleh para pakar yang mumpuni dalam lingkup tanggung jawab masing-masing. Sedangkan yang kedua semacam satire, mengindikasikan barang bermutu rendah. Barang seken ataupun KW menunjukkan mutu yang rendah dalam percakapan masyarakat sehari-hari. 

Editorial Koran Tempo 7 November 2024 berjudul “Bos Pertamina Zonder Kompetensi” memberi ulasan yang lebih rinci dan mudah dipahami. Pertaruhan kinerja secara keseluruhan Kabinet Merah Putih yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto mampu meningkatkan pertumbuhan negeri ini dalam angka yang tinggi terasa menjadi sekadar angan-angan. Editorial itu memaparkannya secara jelas dan sederhana dengan mengacu pada salah kelola fatal Pertamina di era Orde Baru. 

Ada pepatah keledai tidak akan terperosok untuk kedua kalinya. Manusia, apalagi yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, seyogianya mampu menghindari hal itu. Mungkin yang tidak disadari adalah tidak adanya akhlak mulia serta niat luhur bagi kepentingan negara beserta rakyatnya. 

Hadisudjono Sastrosatomo
Jakarta Pusat

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus