Klarifikasi Kejaksaan Agung

KAMI perlu memberikan klarifikasi berkaitan dengan berita Majalah TEMPO, edisi 26 Agustus lalu, pada halaman 114-115, berjudul ” Dibuai Sinar Sang Suryo”, agar tidak membingungkan masyarakat. Benar bahwa Jaksa Agung H.M.A. Rachman, S.H. kenal dengan Suryo Tan. Setiap orang bisa kenal dengan orang lain. Namun segala perbuatan Suryo Tan di luar tanggung jawab Jaksa Agung. Sangat naif bila Jaksa Agung berkolusi dengan orang yang bepekara. Untuk itu, kami imbau hendaknya pihak yang merasa dirugikan oleh siapa pun agar melaporkannya ke polisi, sehingga persoalan dapat diproses secara hukum dan diketahui kebenarannya. Betul juga anak Jaksa Agung Drg. Chairunisa berpraktek di Jalan Tanah Abang II No. 56 Jakarta, satu gedung dengan kantor PT IVCS. Tapi dia berkantor di sana dengan membayar uang sewa, dan tidak ada kaitannya dengan penanganan perkara. Berita tersebut tidak secara jelas menyebutkan pihak mana saja, untuk penanganan kasus apa, berapa uang yang telah diserahkan, dan lain-lain. Jadi, berita itu tidak didasari fakta maupun bukti yang benar, jelas bertendensi fitnah dan pencemaran nama baik. Dapat kami sampaikan bahwa kasus yang dihentikan penyidikannya adalah Bank Dagang Industri dengan tersangka Sukamdani Sahid Gitosarjono dan Ardiansyah Omar Makki. Itu karena berdasarkan kajian terhadap hasil penyidikan, kasus tersebut bukan termasuk pidana korupsi. Berkaitan dengan penangan kasus Bulog, tidak pernah seorang tersangka pun dalam kasus tersebut yang menghubungi Jaksa Agung dari selnya melalui telepon genggam milik Suryo Tan sebagaimana yang ditulis pada alenia 9 berita tersebut. Pemberitaan tersebut sama sekali tidak didukung fakta yang benar serta merupakan informasi yang tidak bertanggung jawab dan bersifat tendensius. Barman Zahir, S.H., M.H. Jaksa Utama Muda