Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Mendulang Air Musim Kemarau

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi musim kemarau tahun ini akan lebih panjang ketimbang tahun lalu meski tidak separah 2015.

31 Agustus 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan terjadi hingga awal Oktober 2019. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, ada tujuh provinsi yang terkena dampak kekeringan terparah, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Daerah tersebut mencakup 2.080 desa/kelurahan di 683 kecamatan dan 101 kabupaten/kota. BNPB mendistribusikan 63 juta liter air ke beberapa daerah tanggap darurat kekeringan. Teknologi canggih kini dapat memproduksi air segar dari sinar matahari atau udara seperti berikut ini.

 

Air Kincir Angin

Rp 1,91 juta

Teknologi kincir angin untuk menghasilkan air ini dinamai WaterSeer, yang dikembangkan oleh VICI-Labs bekerja sama dengan University of California di Berkeley, Amerika Serikat. Ruang penyimpanan air ditanam dua meter di bawah permukaan tanah. Kincir angin akan memutar turbin yang akan mengalirkan udara dari luar ke kamar kondensasi yang sisi-sisinya terbuat dari logam. Udara luar yang hangat akan didinginkan oleh tanah sehingga menimbulkan uap air yang menempel di dinding logam dan mengalir ke penampungan di bawah. Alat ini menghasilkan 42 liter air per hari.

 


 

Air dari Matahari

Rp 128 juta

Air dari Matahari

Alat penghasil air dari udara alias atmospheric water generator dari SunToWater Technologies LLC ini mampu menghasilkan 151-378 liter air minum per hari. Alat ini membutuhkan energi dari sinar matahari dan juga setrum dari jaringan listrik. Alat seperti penyejuk udara ini akan menyedot udara dan mengalirkannya ke panel surya yang elemennya berbasis garam alam. Panas matahari membakar garam itu sehingga mengeluarkan air, yang akan ditampung dalam tangki untuk dimineralisasi kembali dan disinari lampu ultraviolet agar bakterinya mati.

 


 

Air Minum di Mobil

Air Minum di Mobil

Penghasil air juga sudah dipasang di mobil, seperti produk Watergen yang bekerja sama dengan pabrik mobil Ford. Sebelumnya, Ford merancang sistem serupa yang dinamai On-the-Go-H2O, yang dapat menghasilkan 1,9 liter air per jam berkendara. Automotive Atmospheric Water Generator rancangan Watergen masih dalam tahap purwarupa dan belum diproduksi massal.

 


 

Dispenser Pembuat Air

Rp 21,36 juta

Dispenser Pembuat Air

Alat penghasil air Genny dari Watergen ini mirip dispenser air biasa. Bedanya, Anda tak perlu memasang air galon isi ulang karena Genny menghasilkan sendiri air siap minum hingga 27 liter per hari. Genny menggunakan modul pelembap berteknologi GENius yang diklaim dapat menghasilkan air empat-lima kali lebih banyak per kilowatt-jam listrik. Alat ini mengkonsumsi setrum 500 watt untuk operasi normal dan 1.800 watt untuk memanaskan air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus