RAMADAN, seperti tahun-tahun sebelumnya, adalah saat-saat kami lebih banyak begadang di kantor. Bahkan tiga minggu menjelang Lebaran, kami lebih banyak berbuka puasa dan sahur di kantor ketimbang di rumah. Karena kami harus menyiapkan nomor-nomor "gawat" -- edisi yang beredar lebih awal dari waktu edar biasa. Minggu ini, misalnya, setelah Anda membaca TEPO yang menurunkan Laporan Utama tentang Gebyar-Gebyar Belanja Lebaran Selasa lalu, selang tiga hari, kepada Anda kami suguhkan lagi edisi yang memuat Laporan Utama tentang "kejatuhan" Perdana Menteri Noboru Takeshita. Edisi ganda ini kami turunkan berhubung pengecer-pengecer surat kabar dan majalah yang. Anda temui di daerah lampu-lampu lalu lintas, maupun yang berkeliling ke daerah-daerah pemukiman, mulai minggu depan banyak yang mudik untuk berlebaran bersama sanak keluarga mereka. Kami tak ingin kegembiraan mereka yang datang setahun sekali itu terganggu lantaran mengedarkan TEMPO. Meski -- waktu yang tersedia bagi kami dalam menyiapkan nomor-nomor "gawat" sangat pendek, tak berarti edisi-edisi tersebut kami siapkan asal jadi. Berita yang kami sajikan buat Anda tetap berita-berita aktual. Tim monitoring kami tetap mengikuti perkembangan sampai saat-saat terakhir majalah siap naik cetak. Untuk terbitan yang Anda baca sekarang, misalnya, Redaktur Pelaksana Bambang Bujono, yang membawahkan rubrik Luar Negeri, masih mengontak koresponden TEMPO di Tokyo, Seiichi Okawa, sampai Sabtu siang untuk mengecek perkembangan politik yang terjadi di Jepang dengan pengunduran diri Takeshita. Sementara itu, tim penulis Laporan Utama nomor ini, Praginanto, Mohamad Cholid, Didi Prambadi, dan A. Dahana, juga bersiap-siap untuk memasukkan perkembangan baru tersebut dalam tulisan mereka. Meski sebagian waktu kami tersita untuk menyiapkan nomor-nomor "gawat". tak berarti kesibukan lagi berhenti sama sekali. Kami masih sempat melakukan diskusi dengan mengundang pembicara tamu. Untuk menyiapkan laporan Utama tentang meningkatnya kegiatan keagamaan di kalangan anak-anak muda, untuk terbitan setelah Lebaran, pekan lalu kami mengundang dua tokoh terkemuka, Nurcholish Madjid dan Djalaluddin Rahmat, untuk memberi masukan bagi kami. Diskusi yang dipandu Zaim Uchrowi, penanggung jawab rubrik Agama TEMPO, berlangsung cukup hangat. Hampir empat jam menimba masukan dari kedua pembicara tadi. Kemudian diskusi kami tutup dengan buka puasa bersama. Di hari baik bulan baik ini kami juga tak lupa mohon maaf lahir dan batin kepada Anda semua. Minal aidin wal faizin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini