Saya mengusulkan, jemaah haji 1991 ini lebih baik ditangani oleh Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Sebab selama ini pelayanan muassasah pada jemaah haji kita sulit dikontrol. Contoh yang paling sering terjadi adalah dalam soal ziarah ke tempat-tempat yang dianjurkan oleh agama, selama berhaji. Hal itu sering dilewatkan atau dikurangi jumlah lokasinya. Sementara itu, jemaah kita tidak protes karena tidak tahu atau karena takut. Di samping itu, jemaah kita, yang pada umumnya berasal dari daerah, tidak bisa berkomunikasi dengan guide Arab, yang disediakan muassasah. Jadi, tepat sekali kalau jemaah haji itu ditangani oleh bangsa sendiri. Tentu, atase haji di Jeddah akan semakin sibuk. Untuk itu, agar menerima kembali tenaga musiman dari kalangan mahasiswa kita, khususnya yang belajar di Arab Saudi. Ini tidak berarti mengecilkan jasa yang telah diberikan oleh mahasiswa-mahasiswa kita dari Mesir, Pakistan, India, dan lain-lain. RIDWAN MAHMUD Jalan Sayuti 19 Jakarta 10570
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini