Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Surat

26 Agustus 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reformasi Pramuka

Selamat ulang tahun kepada gerakan Pramuka, yang didirikan pada 14 Agustus 1961. Organisasi untuk membina praja muda, para remaja dan pemuda, ini tentu penting dan strategis. Di samping untuk membina kecintaan terhadap alam dan sesama, kini organisasi ini juga seharusnya bisa dijadikan sebagai wahana untuk membina moral kejujuran, persatuan bangsa, memerangi narkoba.

Untuk menyandang tugas yang mulia tapi tidak ringan itu, gerakan Pramuka harus direformasi sehingga menjadi organisasi yang efektif dan dinamis. Pramuka jangan hanya menjadi organisasi formal, kewajiban bagi murid sekolah untuk berpakaian seragam pada hari Sabtu.

Tantangan yang paling utama adalah mereformasi kepemimpinan Pramuka. Organisasi ini dalam segala jajaran harus dipimpin generasi muda, yang dipilih secara profesional dan demokratis. Jangan sampai organisasi praja muda ini dipimpin pensiunan pejabat, pensiunan jenderal, atau pinisepuh yang lain. Mereka yang masih bersemangat itu sebaiknya berfungsi saja sebagai pembina. Organisasi ini juga jangan dibawa ke warna politik tertentu.

Salam Pramuka.

Rini Soengkono
Jalan Tawes Dalam No. 1, Pasar Minggu
Jakarta Selatan


Sulit Menyeberang Jalan di Jakarta

Saya ingin menyampaikan sebuah usul kepada Gubernur Joko Widodo dan dinas terkait. Pemerintah DKI perlu membangun jembatan penyeberangan di jalan-jalan raya yang ramai dan sulit diseberangi oleh pejalan kaki.

Saya, pejalan kaki dan pengguna angkutan kota, sangat sedih melihat tata Kota Jakarta yang di beberapa tempat belum ramah terhadap pejalan kaki. Masih ada banyak ruas jalan yang sulit diseberangi oleh pejalan kaki lantaran banyak kendaraan lalu-lalang, zebra cross tidak berfungsi, sementara tidak ada jembatan penyeberangan di sekitar.

Saya bekerja di daerah Jakarta Selatan. Kantor saya di Jalan Kebayoran Baru ke arah Ciledug. Untuk bisa menyeberang jalan di depan kantor, siapa pun harus ekstrahati-hati karena ada empat lajur. Di jalan itu sekarang telah dipasang pagar pembatas jalan. Tapi, karena tidak ada jembatan penyeberangan, banyak pejalan kaki masih nekat menyerobot. Akibatnya, banyak yang menjadi korban tabrakan.

Citra Puspita Sari
Apartemen Permata Surya I
Pegadungan, Kalideres
Jakarta Barat


RALAT

Pada tulisan "10 Sisi Liliyana Natsir" di majalah Tempo edisi 19-25 Agustus 2013, rubrik Pokok & Tokoh, terdapat kesalahan. Di sana disebutkan pasangan Liliyana pada Kejuaraan Dunia 2013 adalah Tontowi ­Yahya. Nama itu salah, seharusnya Tontowi Ahmad. Foto ilustrasi untuk kutipan dari Regina Ivanova pada rubrik tersebut juga keliru. Yang terpasang bukan foto Regina, melainkan Kamasean Yoce Mathews atau Sean. Foto Regina yang benar adalah di bawah ini.

Atas kesalahan tersebut kami mohon maaf.

—Redaksi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum