SAY it with kaos oblong, dewasa ini rasanya lebih mantap ketim
bang say it with flowers. Di republik ini kebiasaan
menyatakan pendapat atau perasaan lewat kaos oblong dimulai
sejak pemilu 1971. Waktu itu, Golkar sebagai peserta Pemilu
yang kuat keuangannya membagi bagikan kaos oblong dengan gambar
beringin kepada siapa saja, mulai dari tukang becak sampai ke
tokol Golkar, semua berkaos oblong beringin. Kecuali, tokoh
Golkar yang jadi menteri misalnya, rupanya dengan memakainya.
Kemudian. beberapa penerbit membagi-bagikan kaos oblong kepada
para penjaja koran atau majalah. Sekalian iklan toh dan
tertulislah di punggung cilik penjaja koran tersebut nama
majalah atau koran. Sebuah perusahaan batik juga mempopulerkan
dagangannya lewat kaos oblong. Malahan, sebuah hotel terkemuka
di ibukota pernah membagi-bagikan kaos oblong pada para wartawan
dalam suatu jamuan makan siang. Kaos oblongnya tentu saja dari
bahan yang agak bemutu.
Ingsun Milih Suharto
Kemudian kaos oblong masuk kampus dengan nyata ketika
Universitas Indonesia melepas bekas Gubernur Ali Sadikin. Ali
Sadikin Yang Terbaik (Mengapa Tidak Yang Terbaik) demikian
tulisan salah satu kaos. Waktu itu, buku tentang Presiden Carter
dari AS baru saja dicetak. Why not the best, jadi ilham
pencetak kalimat di kaos oblong. Bahkan ada kaos oblong
bergambar Kepala Ali Sadikin misalnya dengan nyaman menempel di
dada beberapa mahasiswi UI.
Dari kalangan Taman Ismail Marzuki kemudian muncul baju kaos
dengan tulisan: Kembalikan Indonesia Padaku, yaitu judul salah
satu sajak dari Taufik Ismail. Ketika kasus Wasdri meledak.
mahasiswa Fakultas Psikologi UGM mengeluarkan kaos oblong dengan
gambar kepala Wasdri. Tujuannya: mencari uang lewat kaos oblong
untuk kemudian disumbangkan kepada Wasdri. Terkumpul juga
beberapa puluh ribu rupiah, tapi kasus Wasdri segera terlupakan
karena ada masalah yang lebih penting.
Yaitu ketika mahasiswa di seantero Nusantara ini mulai
melancarkan aksi protesnya tentang hal-hal yang dianggap tak
beres di negara ini. Dari Universitas Indonesia, keluar kaos
bertuliskan Join us we fight for a clean government. Ketika
musibah kelaparan Karawang jadi topik koran-koran, keluarlah
kaos bertuliskan: Aksi Mahasiswa: Atasi Lapar.
Panasnya suhu pro dan kontra Presiden Suharto untuk terpilih
lagi menjadi presiden untuk masa yang ketiga, tentu saja
diramaikan dengan kaos oblong juga. Dicari Presiden Yang
Baru/Jujur. Pilih Saya Jadi Presidem Di ITS/Surabaya,
mahasiswanya mengeluarkan: Calonkan saya jadi Presiden RI,
Kubersihkan Negara Ini Dari: kelaparan, korupsi, penekanan.
Cukup panjang memang, apalagi bagi orang yang berpapasan di
jalan sulit untuk membaca semua kalimat tersebut tanpa ketubruk
atau kesenggol sepeda.
Rupanya kaos oblong yang bertendensi pemilihan presiden, ada
tandingannya untuk yang anti dipilihnya kembali Soeharto.
Beberapa pemuda yang mengunjungi gedung Parlemen ketika
ramai-ramai gerakan Pemuda Banten, Madura dan ditutup dengan
gong oleh Jong Ambon -- muncul pula kaos oblong bertuliskan:
Suharto Presiden Kita. Ingsun Milih Suharto. Suharto Anak Desa.
Harga kaos-kaos tersebut, tidak mahal. Paling murah Rp 750,
paling mahal Rp 2.000. Harga terakhir ini harga kaosnya Rendra,
yang juga mempunyai kebiasaan baru jualan kaos di waktu dia main
sandiwara. Industri rumah untuk mensablon kaos oblong ini kini
cukup ramai. Kabarnya mendapat keuntungan yang lumayan. Maklum,
kaos oblong putih bersih mudah didapat, karena kita toh banyak
punya pabrik tekstil. Apalagi perusahaan kecil macam ini tidak
perlu pasang papan nama atau takut dikejar tukang pajak. Yang
beli, kalau kalimat di kaos oblong tepat dan mengena di hati,
pasti banyak.
Di luar negeri, jarang terdapat model kaos oblong ini. Mungkin
karena di Negara-Negara Barat, sebagian besar orangnya
mengenakan jas atau kaos oblong hanya bisa dikenakan dalam cuaca
panas seperti Indonesia saja. Dan yang populer di sana adalah
lencana. Lewat lencana, siapapun bisa mengenakan lencana baik
dia memakai rok panjang, jas atau baju dingin.
Farida, itu wanita yang bisa menebak nasib orang lewat garis
tangan dan mendalami Ilmu Para-psikologi, juga mengenakan
lencana bertuliskan: UFO is Real.
FO (Unidentified Flying Object) sungguhan. Tamu dari keluarga
Kartakusumah ini kontan menerangkan kepada siapa saja yang
menaruh perhatian pada rencananya.
Di Amerika Serikat, lencana bertuliskan Bored Teenager, untuk
menggambarkan bagaimana bosannya terhadap situasi dunia bagi
dunia anak-anak belasan tahun. Konon lencana ini telah mencapai
penjualan yang tertinggi. Ketika Raja Rock'n Roll meninggal,
Kolonel Parker tidak kehilangan akal. Parker yang jadi
manajernya Elvis Presley, kontan membuat lencana cukup besar
bertuliskan: The King is Dead, dengan gambar Elvis yang pegang
mikropon.
Jadi manajer Elvis selama 20 tahun memang bisa ketularan kaya
seperti Elvis sendiri. Ketika Elvis duduk di puncak ketenaran,
Parker mengeluarkan lencana bertuliskan: I Love You Elvis. Dan
keuntungan Parker berlipat ganda ketika dia membuat lencana I
Hate You Elvis. Lencana ini untuk cowok-cowok yang patah hati
karena ceweknya tidak mau mengenang pria lain selain Elvis
Presley.
Lesbians Ignite
Dan masih banyak lagi model-model lencana dengan berbagai
tulisan. Kaos oblong dianggap tidak perlu, karena mereka--yang
ada di Amerika Serikat-bebas menyatakan pendapatnya lewat apa
saja. Seseorang yang mengenakan lencana biasanya cuma sekedar
hunjuk tahu pendiriannya.
Gay News Fights ON! Lencana ini untuk menunjang pertengkaran di
pengadilan antara majalah Gay News, majalah yang berisi
berita-berita untuk kaum homoseks, melawan nyonya Whitehouse.
Dalam Gay News ada sajak dari zaman Romawi bahwa Yesus ditolong
oleh seorang homoseks ketika Dia disalib. Nyonya Whitehouse yang
bermata jeli ini kemudian mengajukan hal ini ke pengadilan
berdasarkan penghinaan. Gay News harus membayar denda seribu
dolar AS dan wartawannya mendapat 9 bulan hukuman percobaan.
Ada lagi lencana lain dengan tulisan: Lesbians Ignite. Kaum
lesbian, bangkitlah! Seorang pegawai wanita mengenakan lencana
tersebut ke kantornya. Bosnya melihat dan membaca lencana
tersebut. "Wah, lencana beginian akan jadi bahan tertawaan untuk
dunia perdagangan Arab." Dan Kadin setempat menyetujui pendapat
ini. Cuma tidak jelas apakah si pegawai wanita selanjutnya tetap
memakai lencana Lesbians Ignite. Juga tidak tahu apakah
perdagangan antara AS dan Dunia Arab semakin maju, tanpa
lencana Lesbians Ignite.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini