Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ramadhan

5 Tips Menghindari Gibah

Mereka yang tadinya memiliki hubungan baik, bisa saja bermusuhan akibat perbuatan gibah. Maka hendaklah selalu menjaga lisan

3 Desember 2022 | 05.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gibah atau menggunjing artinya membicarakan kejelekan orang lain dibelakang orangnya. Gibah juga sering diidentikkan dengan kata gosip, yaitu cerita negatif tentang seseorang. Menggunjing atau gibah adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam.

Mereka yang tadinya memiliki hubungan baik, bisa saja bermusuhan akibat perbuatan gosip. Maka hendaklah selalu menjaga lisan agar terhindar dari perbuatan yang dilarang Allah. Mengacu pada laman dalamislam.com, berikut tips agar terhindar dari gibah:


1. Bergaul dengan orang yang baik

Baca : Dampak Buruk Gibah, Bagai Makan Bangkai Saudara Sendiri

Bila ingin menghindari perilaku ghibah tentu harus menghindari orang yang gemar menceritakan keburukan orang lain.

Dalam hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran seorang teman:

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

2. Menjaga Lisan

Pepatah mengenai mulutmu adalah harimaumu merupakan sebuah pepatah yang benar adanya. untuk itu, jagalah lisan agar tidak membicarakan keburukan orang lain. 

Hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan:

“Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya – yakni mulut atau lidah – serta antara kedua kakinya – yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan syurga untuknya.” (Muttafaq ‘alaih)

3. Intropeksi diri
Intropeksi diri buat diri merasa malu jika harus membicarakan keburukan orang lain. Sedangkan diri sendiri masih memiliki banyak kesalahan dan harus dibenahi. Sehingga bisa menyadarkan kesalahan yang diri sendiri. Kesalahan itu bisa jadi cara untuk membenahi diri agar dapat berperilaku baik.  

4. Ingat, gibah merupakan hal yang buruk

Gibah tidak ada manfaatnya dan hanya akan membawa keburukan. Keburukan yang didapat tidak hanya pada orang yang menjadi bahan pembicaraan melainkan juga pada si pelaku ghibah.  Mereka akan dicap sebagai tukang gosip dan menyebarkan berita buruk. 

5. Banyak berpikir positif

Berpikir positif pasti memberi pengaruh yang baik pada perilaku seseorang.Sebaliknya, bila berpikir buruk  tidak bermanfaat sehingga bisa membuat perilaku juga jadi tercela. 

NOVITA ANDRIAN

Baca : Suuzon, Racun Berburuk Sangka Kepada Orang Lain

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus