Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjelaskan pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi dampak bencana selama periode mudik lebaran. Salah satunya dengan mengerahkan tim dan relawan serta BPBD setempat untuk bersiap siaga di daerah rawan bencana.
Suharyanto yang juga Ketua Satgas Covid-19 itu menjelaskan bahwa BNPB telah mengeluarkan peta mudik aman bencana yang berisi lokasi-lokasi rawan bencana. Termasuk juga kontak BPBD terdekat yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui potensi bencana saat mudik.
“BNPB telah mengeluarkan peta mudik terkait bencana alam, sudah terpetakan daerah mana yang rawan banjir, longsor dan bencana lainnya. Peta ini dapat diakses di Inarisk BNPB,” katanya.
Selain bencana alam, BNPB juga melakukan upaya pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2 di kalangan masyarakat dengan kembali melaksanakan pembagian masker di fasilitas publik. Menurut Suharyanto, langkah tersebut diteruskan hingga masa mudik lebaran nanti, dengan menempatkan Satgas untuk membagikan masker dan pengawasan protokol kesehatan di pos-pos pelayanan mudik, rest area, dan tempat wisata.
Selain itu, jika ditemukan ada pemudik yang belum melakukan vaksinasi Covid-19, pemerintah menyediakan posko vaksinasi di beberapa tempat perjalanan mudik untuk memudahkan melengkapi dosis vaksinnya.
“Pemudik tidak akan diputarbalikan ke rumah, tapi disiapkan pos-pos vaksinasi di beberapa titik jalur mudik untuk menyediakan vaksinasi di tempat bagi pemudik tersebut sebelum melakukan perjalanan,” tutur dia.
Suharyanto juga mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengisi Electronic Health Alert Card (EHAC) sebelum melakukan perjalanan. “Akan ada pengecekan acak terkait status vaksinasi pada para pemudik, pemudik diwajibkan mengisi EHAC di aplikasi PeduliLindungi, dan yang diperbolehkan lewat adalah kategori hijau, jika kategori merah harus memiliki hasil PCR atau Antigen,” ujar Suharyanto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini