Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kabar

Ekonomi Sulit, Mesir Siapkan Sembako untuk Rakyat Selama Ramadan

Pemerintah Mesir bertekad tetap memberikan bantuan makanan dan sembako kepada masyarakat selama Ramadan meskipun kondisi ekonomi negeri itu sulit.

10 Mei 2018 | 18.00 WIB

Sebuah toko menjual sejumlah lentera tradisional Fanous di depan kiosnya di Kairo, Mesir, 24 Mei 2017. Menjelang datangnya bulan Ramadan, warga berbondong memburu lentera tradisional tersebut. REUTERS
Perbesar
Sebuah toko menjual sejumlah lentera tradisional Fanous di depan kiosnya di Kairo, Mesir, 24 Mei 2017. Menjelang datangnya bulan Ramadan, warga berbondong memburu lentera tradisional tersebut. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Mesir bertekad tetap memberikan bantuan makanan dan sembako kepada masyarakat selama Ramadan meskipun kondisi ekonomi negeri itu sulit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Saat ini, Mesir mendapat tekanan ekonomi luar biasa dari lembaga ekonomi dunia, International Monetary Fund/IMF, yang memberikan bantuan pinjaman di bawah US$ 12 miliar atau sekitar Rp 169 triliun (kurs Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah lentera tradisional, yang disebut fanous, memenuhi sejumlah kios di Kairo, Mesir, 24 Mei 2017. Lentera ini disebut juga sebagai Lentera Ramadan karena marak menjelang datangnya Ramadan. REUTERS

"Akibat situasi ekonomi, pemerintah Mesir memotong bantuan energi dan menaikkan pajak. Hal itu membuat rakyat Mesir berhadapan dengan kesulitan hidup," demikian ditulis Reuters.

Kebijakan mata uang yang mengambang pada akhir 2016 menyebabkan nilai mata uang Mesir, pound, merosot tajam. Kondisi tersebut mengakibatkan harga barang naik, terutama komoditas impor. Ketika Ramadan tiba, Reuters melaporkan, permintaan makanan di Mesir tinggi. Hal itu mendorong harga barang meroket.

Menghadapi kondisi ini, Menteri Suplai Mesir mengatakan negara telah menyiapkan kebutuhan pokok yang disimpan di gudang pemerintah dan menjual kebutuhan tersebut dengan harga terjangkau karena disubsidi pemerintah.

Ramadan hemat di Mesir.

"Kami akan mendistribusikan barang bersubsidi senilai 3,5 miliar pound Mesir (setara dengan Rp 2,8 triliun dengan kurs Rp 790) kepada 70 juta warga," kata Mohamed Sweed, juru bicara menteri. "Barang bersubsidi itu termasuk gula, minyak, beras, dan pasta."

Ramadan di Mesir kemungkinan akan jatuh pada 17 Mei 2018. Hari pertama puasa atau 1 Ramadan di berbagai negara sering berbeda, bergantung pada hilal atau bulan yang tampak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus