Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sampah plastik atau polusi plastik, adalah akumulasi benda-benda plastik seperti botol plastik dan banyak lagi di lingkungan bumi yang berdampak buruk pada satwa liar, dan manusia. Tidak hanya itu sampah kantong plastik juga dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini juga mengacu pada sejumlah besar sampah plastik yang tidak didaur ulang dan berakhir di tempat pembuangan akhir atau di negara berkembang, dibuang ke tempat pembuangan sampah yang tidak diatur semestinya. Melansir dari westminster.gov.uk, di Inggris, misalnya, lebih dari 5 juta ton plastik dikonsumsi setiap tahunnya namun hanya seperempatnya yang didaur ulang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga perempatnya yang tidak didaur ulang masuk ke lingkungan kita, mencemari lautan kita dan menyebabkan kerusakan pada ekosistem kita. Di negara-negara yang kurang berkembang, sebagian besar sampah plastik pada akhirnya berakhir di lautan, yang berarti bahwa hewan-hewan laut sangat terancam.
Banyak barang yang kita konsumsi terbuat dari plastik (seperti botol plastik dan wadah makanan) karena harganya yang murah dan tahan lama. Namun, plastik lambat terurai, plastik membutuhkan waktu lebih dari 400 tahun atau lebih karena struktur kimianya, sehingga menjadi tantangan besar.
Mengurangi konsumsi plastik dan meningkatkan kesadaran tentang daur ulang plastik sangat penting jika kita ingin mengatasi masalah sampah plastik dan polusi di planet kita.
Disisi lain, bulan Ramadan adalah momentum besar yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Menahan lapar dan haus selama lebih dari 10 jam tentunya membuat umat muslim yang berpuasa akan lapar mata saat berbuka dan tidak sedikit yang jadi kalao untuk membeli berbagai makanan dan minuman.
Umumnya, saat membeli makanan dan minuman atau takjil, tentunya menggunakan wadah plastik yang mana kebiasaan membeli makanan berbuka yang berlebihan hanya karena lapar mata ternyata juga berakibat buruk pada lingkungan.
Inilah beberapa tips bagi kamu agar tetap bisa menjaga lingkungan saat berburu takjil atau makanan hidangan berbuka puasa pada saat bulan ramadhan mendatang mengutip dari zubludiving
1. Bawa wadah sendiri
Membeli gorengan, kurma, es buah, dan lain-lain saat berburu takjil tentu saja menyenangkan. Tetapi alangkah baiknya untuk menghindari sampah-sampah plastik yang digunakan dengan cara membawa wadah sendiri saat ingin membeli tajil seperti membawa mangkok atau gelas sendiri dari rumah. Selain berguna bagi lingkungan, menggunakan wadah sendiri tentunya juga baik untuk kesehatan karna terjamin kebersihannya
2. Bawalah tas belanja yang dapat digunakan kembali
Rata-rata kantong plastik hanya digunakan selama 12 menit, namun dapat bertahan di lingkungan selama beberapa dekade. Kantong plastik sulit didaur ulang dan nilainya sangat kecil meskipun dikumpulkan, sehingga sangat sulit untuk dikelola secara efektif. Pilihannya sederhana, belilah tas belanja kamu sendiri yang bisa digunakan berulang kali termasuk saat berburu tajil. Tas kain sangat cocok untuk semua jenis penggunaan dan dapat dengan mudah dilipat dan dibawa-bawa saat kamu membutuhkannya. Dan jangan takut untuk mengatakan tidak saat ditawari tas plastik saat berbelanja.
3. Katakan tidak pada sedotan plastik
Diperkirakan lebih dari 500 juta sedotan digunakan setiap hari di Amerika Serikat, tidak ada yang dapat didaur ulang karena bahan yang digunakan dan ukurannya yang kecil. Sementara banyak yang berakhir di TPA atau dibakar, sejumlah besar bocor ke lingkungan. Sedotan plastik adalah salah satu sumber sampah laut yang paling umum.
Alternatif lain? Pertama-tama, tanyakan pada dirimu apakah kamu benar-benar membutuhkan sedotan itu. Jika iya, bawalah sedotan logam atau bambu yang dapat digunakan kembali dan dapat dicuci. Bambu memiliki manfaat tambahan karena pertumbuhannya yang sangat cepat dan cocok untuk merehabilitasi lahan hutan yang rusak.
Itulah 3 tips bagaimana cara ikut berpuasa plastik saat bulan ramadhan
Pilihan Editor: Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.