Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serupa dengan sepuluh hari pertama puasa, sepuluh hari terakhir puasa juga memiliki banyak keistimewaan jika kita tekun melaksanakan amalan-amalan kebaikan serta beribadah. Bahkan Nabi Muhammad SAW selalu memperbanyak sholat dan beribadah pada 10 hari terakhir puasa ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak seperti malam-malam sebelumnya, sepuluh hari terakhir puasa mengandung malam Lailatul Qadar. Lailatul Qadar adalah malam di mana Al Quran diturunkan oleh Allah SWT, sesuai dengan firmanNya yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di 10 hari terakhir puasa, Nabi Muhammad SAW lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui salatr malam yang rajin, menjauhi istri-istrinya untuk fokus beribadah, beritikaf, dan lain sebagainya.
Adapun beberapa amalan penting yang bisa Anda lakukan menjelang 10 hari terakhir puasa:
Memperbanyak Sedekah
Amalan pertama 10 hari terakhir puasa ramadan adalah dengan memperbanyak sedekah. Tidak hanya dalam bentuk sedekah zakat fitrah dan zakat mal, Anda bisa berbagi sedekah dalam bentuk memberikan kebahagiaan kepada orang lain seperti memberikan makan kepada anak yatim, memberikan bekal untuk persiapan hari raya idul Fitri, ataupun bersedekah dalam bentuk fisik kepada orang-orang yang tidak mampu. Tujuannya sebagai bentuk ucapan syukur karena masih diberi kesempatan bertemu bulan ramadan.
Memperpanjang Salat Malam
Amalan kedua yang bisa Anda contoh dari Rasulullah di 10 hari terakhir puasa adalah memperbanyak salat malam. Rasulullah dan para sahabatnya di malam hari tidak hanya berdiam diri dan sekedar tidur-tiduran, justru Rasulullah dan para sahabatnya melakukan sholat malam, berdzikir, dan hanya fokus beribadah hingga waktu fajar tiba.
Itikaf
Kegiatan penting dalam beribadah adalah Itikaf. Itikaf bermakna tinggal di masjid, namun tidak hanya berarti diam dan tidak bergerak. Kegiatan-kegiatan seperti berdoa, berdzikir, melakukan shalat sunnah, beribadah, bershalawat kepada Nabi, dan meminta ampun kepada Allah dapat dilakukan selama Itikaf. Selama 10 hari terakhir puasa, Itikaf menjadi lebih penting karena pahalanya sangat besar.
Tilawah Al Qur’an
Serta amalan terakhir yang bisa Anda contoh dan lakukan adalah memperbanyak tilawah Al-Quran. Salah satu ibadah yang paling sederhana dan bisa dilakukan banyak orang adalah dengan tilawah Al-Quran. Tilawah Al-Quran sama dengan khataman Al-Quran.
Selain itu, melansir dari kemenag beberapa keutamaan 10 hari terakhir puasa:
Malam yang Paling Dicintai oleh Rasulullah
10 hari terakhir puasa ramadan adalah malam yang paling dicintai oleh Rasulullah. Karena di sela-sela 10 hari terakhir puasa terdapat malam Lailatul Qadar yang mana merupakan malam yang istimewa dan malam yang kemuliaannya lebih dari seribu bulan.
Dijamin Masuk Surga
Ada sebuah hadits yang mengatakan, "Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka." (H.R. al-Baihaqi). Maka, siapapun yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ibadah dan amalan-amalan 10 hari terakhir puasa maka akan dijamin masuk surga dan dijauhkan dari api neraka.
Penutup Bulan yang Penuh Berkah
Setelah sebulan berpuasa penuh, di penghujung 10 hari terakhir puasa merupakan penutup bulan yang penuh berkah yang mana di bulan ini seluruh amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.
DWI LUCY SUSEYIOWATI
Pilihan Editor: Pengertian Itikaf dan Tata Caranya dalam Islam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.