Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ragam

Lebaran Ketupat dan Maknanya

Lebaran Ketupat memiliki filosofi yang beragam. Lebaran berasal dari kata "leburan" yang bemakna meleburkan segala dosa dengan saling memaafkan.

6 Mei 2022 | 18.01 WIB

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Umat Islam memiliki beragam tradisi tentang Idul Fitri. Salah satunya adalah menghidangkan ketupat pada saat hari besar umat Islam itu. Berbahan dasar beras yang dibungkus dengan janur atau daun kelapa muda, Tidak semua daerah menyajikan ketupat pada saat Lebaran. Tapi, ketupat tampil istimewa sepekan setelah Idul Fitri, yakni pada saat Lebaran Ketupat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Lumrah disuguhkan secara istimewa karena berkaitan dengan Idul Fitri, laman penajam.go.id menulis, bahwa ketupat sebenarnya sudah dikenal sejak 1700 Masehi.

Masyarakat Jawa dan Madura biasa merayakan Lebaran Ketupat untuk merayakan selesainya puasa Syawal, selama enam hari di awal Syawal. Puasa sunah 6 hari di bulan Syawal dimulai pada hari kedua lebaran dan berakhir pada 7 Syawal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kebersamaan

Perayaan tradisi lebaran ketupat bermakna kebersamaan. Ini disimbolkan dengan kebiasaan memasak ketupat lalu mengantarnya kepada sanak saudara.

Berbagai bentuk dan ukuran ketupat disajikan untuk menyambut tradisi lebaran ini. Di antaranya yaitu ketupat glabed dari Tegal, ketupat babanci dari Betawi. Sedangkan Madura punya tujuh bentuk ketupat mulai dari topak toju’ atau ketupat duduk, hingga ketupat berbentuk seperti pistol. 

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com

Laman nu.or.id, menulis istilah ketupat berasal dari bahasa Jawa, kupat, singkatan dari “ngaku lepat” yang artinya mengakui kesalahan. Ngaku lepat dilakukan melalui prosesi sungkeman. Anak memohon maaf kepada orang tuanya sembari sungkem atau mencium lutut orangtua. Sungkeman merupakan bukti kasih sayang anak dan orang tua.

Ada pula yang menyatakan kupat berasal dari akronim “laku papat” yang berarti empat tindakan. Pertama, menandakan lebaran telah usai. Kedua, luberan yang mengandung makna melimpah seperti air yang tumpah. Luberan berarti seseorang yang dilimpahi rezeki memiliki kewajiban untuk berbagi kepada yang membutuhkan.

Di beberapa daerah, makna tradisi lebaran ketupat memiliki filosofi yang beragam. Lebaran berasal dari kata “leburan” yang bemakna meleburkan segala dosa dengan saling memaafkan. Dengan begitu, dosa yang telah diperbuat bisa melebur dan kembali suci.

Lebaran juga berasal dari kata “laburan”, turunan kata “labur” atau memperbarui warna dinding dengan kapur agar kembali bersih dan putih.  Artinya, hati seorang muslim kembali jernih dengan ibadah selama Ramadan.

RISMA DAMAYANTI

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus