Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran ketupat menjadi salah satu rangkaian tradisi Idul Fitri umat Islam di Jawa, khususnya Jawa Timur. Lebaran ketupat dilakukan pada hari ke delapan Idul Fitri atau 8 Syawal. Jika ditafsirkan dari bahasa Arab, tradisi lebaran ketupat berasal dari kata kaffatan yang artinya kesempurnaan. Hal ini berarti umat Islam kembali ke fitrah di momen lebaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga sekarang, tradisi lebaran ketupat (riyoyo kupat/kupatan) sudah umum dilakukan. Berikut adalah beberapa daerah yang mempertingati lebaran ketupan atau kupatan.
- Lebaran Ketupat Sumenep
Lebaran ketupat sumenep disebut dengan Tellasan Topa. Di Madura, lebaran ini dirayakan penuh kegembiraan dan meriah. Tempat-tempat wisata di Madura biasanya akan menggelar berbagai hiburan untuk menyambut lebaran ketupat. Seperti misalnya Pantai Lombang Sumenep, Pantai Camplong Sampang, dan lainnya. Untuk merayakan lebaran ketupat ini warga menggelar lomba makan ketupat.
- Lebaran Ketupat Ternate
Perayaan lebaran ketupat di Ternate disebut dengan Buka Sunnah. Tradisi ini berlangsung turun-temurun. Hal istimewa pada perayaan ini adalah adanya kegiatan pembacaan doa Khatam Alquran, Selamatan kampung, dan dilanjutkan dengan doa Tolak Bahala. Setelah seluruh ketua adat dan tokoh agama selesai membacakan doa, barulah warga menikmati hidangan ketupat yang disediakan.
- Lebaran Ketupat Trenggalek
Melansir dari Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat IAIN Surakarta, di daerah Durenan, Trenggalek seluruh masyarakat melakukan open house dengan sajian ketupat sayur. Munculnya tradisi Kupatan di Durenan dimulai sejak 200 tahun silam, yaitu bermula saat pimpinan pesantren Kyai Abdul Masyir sering melakukan open house saat lebaran hari ke delapan untuk para santri dan warga sekitar. Kebiasaan itu akhirnya diikuti oleh seluruh warga Durenan.
- Lebaran Ketupat di Surabaya
Mengutip situs resmi Kemendikbud, walau dirayakan oleh masyarakat nelayan di daerah pesisir Surabaya, namun tradisi kupatan di Surabaya masih terbilang meriah. Pada pelaksanaannya. Banyak sajian ketupat yang ditawarkan di depan rumah warga. Selain itu, anak-anak akan didandani dengan pakaian tradisional sebelum menyajikan ketupat sayur bagi yang datang. Berbagai sajian kupatan di kampung nelayan meliputi lepet, lontong ketupat, sayur lodeh, dan rajungan. Sementara masyarakat Surabaya yang tinggal di pusat kota dan non pesisir riyoyo kupat dilakukan di masjid atau musalla.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.