Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kabar

Puasa di Alaska Bisa Sampai 22 Jam

Di Alaska, saat musim panas maka waktu siang akan sangat panjang hingga puasa bisa sampai 22 jam.

19 April 2022 | 10.30 WIB

Keluarga muslim yang tinggal di Amerika Serikat menikmati makanan saat berbuka puasa pada bulan Ramadan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 di Bellevue, Washington, 24 April 2020.   REUTERS/Lindsey Wasson
Perbesar
Keluarga muslim yang tinggal di Amerika Serikat menikmati makanan saat berbuka puasa pada bulan Ramadan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 di Bellevue, Washington, 24 April 2020. REUTERS/Lindsey Wasson

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjalankan kewajiban beragama sebagai seorang Muslim di Alaska, Amerika Serikat, memberikan tantangan berbeda. Terutama di bulan ramadan, yakni bulan yang sakralkan umat Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama ramadan, umat Islam akan berpuasa mulai dari subuh hingga masuk waktu magrib. Namun di Alaska, dengan panjangnya waktu siang pada musim semi dan musim panas, ini menjadi tantangan bagi umat Islam yang berpuasa.

 

Pada musim dingin, matahari akan terbenam lebih awal di Alaska.    

 

“Agak sulit untuk menentukan kapan mulai waktu berpuasa dan berbuka,” kata Heather Barbour, pemeluk Islam yang tinggal di Anchorage.  

 

Ketika bulan puasa jatuh pada musim panas, maka waktu siang akan lebih panjang. Saat musim dingin, waktu malam pun menjadi lebih panjang. Walhasil, kondisi ini berdampak pada waktu kapan umat Islam boleh memulai makan dan minum selama ramadan.       

 

Dalam kondisi tertentu dalam setahun, matahari kadang baru muncul saat sudah lewat tengah malam sehingga ini bisa menyebabkan kesulitan.   

 

“Jika Anda mengatakan pada masyarakat muslim di Alaska bahwa mereka harus berpuasa hingga 20 jam atau bahkan 22 jam per hari selama 30 hari. Maka tidak ada yang mampu melakukan itu,” kata Barbour.

 

Barbour mengatakan pada musim dingin, masyarakat muslim menghadapi masalah yang kebalikannya. Yakni, hari menjadi lebih pendek.

 

“Pada musim dingin itu, ibaratnya Anda mungkin sahur di waktu makan siang dan berpuasa saat matahari terbenam,” ujarnya.

   

 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus