Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan telah berakhir, kewajiban berpuasa satu bulan penuh juga telah usai tahun ini. Tibalah waktunya bulan Syawal menjelang. Pada bulan Syawal ini, juga ada ibadah puasa Syawal yang disunnahkan. Ibadah puasa itu disebut dengan puasa Syawal. Sebagaimana hukumnya, siapa yang mengerjakan akan mendapat pahala. Namun jika ditinggalkan, tak akan mendapat dosa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Niat Puasa Syawal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum melaksanakan puasa Syawal, tentu wajib hukumnya berniat. Adapun niat puasa sunnah Syawal sebagai berikut: “Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’I sunnatis Syawwaali lillaahi ta‘ala.”
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa sunnah Syawal bisa dilafalkan saat siang hari, asalkan belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Jika Anda ingin berpuasa Syawal, dapat melafalkan niat berikut saat siang hari
"Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali lillaahi ta‘ala.” Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Doa
Adapun doa yang bisa dibaca setelah berbuka puasa Syawal sebagai berikut: “Allahumma inni as-aluka bi rahmatikal latii wasi’at kulla syain an taghfiralii-ed.”
Artinya: “Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya engkau mengampuni aku.” (HR Ibnu Majah: 1/557, nomor 1753).
Puasa Syawal yakni menahan diri dari segala hawa nafsu mulai waktu imsak hingga masuk waktu berbuka puasa selama enam hari di bulan Syawal. Puasa Syawal bisa dimulai tanggal 2 sampai batasnya di akhir bulan Syawal. Pelaksanaannya bisa berurutan ataupun berselang hari, asalkan tetap di bulan Syawal.
ANNISA FEBIOLA