Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan 1 Ramadan atau awal bulan puasa bagi umat muslim akan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Meski begitu BMKG juga mengingatkan adanya obyek astronomis lain yang bisa mengganggu pengamatan hilal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan BMKG, fenomena konjungsi atau ijtimak diperkirakan sudah akan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025. Konjungsi atau peristiwa ketika bujur ekliptika bulan
sama dengan bujur ekliptika matahari, dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi, adalah syarat astronomis untuk pelaksanaan rukyat hilal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konjungsi tepatnya akan dicapai pada pukul 07.44.38 WIB di Indonesia bagian barat, 08.44.38 WITA di bagian tengah, dan pukul 09.44.38 untuk wilayah timur. Adapun waktu terbenam Matahari pada hari itu bervariasi, mulai dari pukul 17.54.26 WIT di Waris, Papua, hingga 18.51.31 WIB di Banda Aceh, Aceh.
Dengan demikian, BMKG menyatakan, pelaksanaan rukyat hilal—yang menjadi penentu awal Ramadan bagi yang menggunakan rukyat—dilakukan setelah matahari terbenam pada hari itu juga, yakni 28 Februari. Dan, menurut analisis proyeksi BMKG, pada saat itu ketinggian hilal atau bulan baru sudah akan berkisar antara 3,02 derajat di Merauke, Papua, dan 4,69 derajat di Sabang, Aceh.
Syarat ketinggian itu telah melampaui kriteria posisi hilal menurut MABIMS yang menetapkan besaran minimal 3 derajat. Begitu juga saat yang sama, elongasi atau jarak sudut matahari dan bulan, telah melewati kriteria MABIMS yang sebesar 6,4 derajat. Saat matahari terbenam pada 28 Februari diperkirakan elongasi 6,4 derajat dicapai di Banda Aceh.
Namun, BMKG juga mengingatkan akan adanya objek astronomis lain yang bisa mengganggu pengamatan hilal, seperti planet Venus, Merkurius, atau bintang terang seperti Sirius. "Pada 28 Februari 2025, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam, terdapat Saturnus dan Merkurius yang berjarak kurang dari 10 derajat dari Bulan," tulis BMKG.
Sebelumnya, Profesor Riset di bidang Astronomi-Astrofisika di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin mengungkap proyeksi yang sama. Pada Jumat, 28 Februari 2025, saat magrib di wilayah Indonesia menunjukkan posisi bulan telah memenuhi kriteria MABIMS di wilayah Aceh.
Tetapi, karena hanya wilayah Aceh yang bakal memenuhi kriteria dan mengingat cuaca mungkin mendung, Thomas Djamaludin mengungkap pula kemungkinan gagal rukyat. Jika itu terjadi, 1 Ramadan jatuh pada 2 Maret 2025. Namun demikian, dia menambahkan, penetapan awal Ramadan 1446H menunggu hasil sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama.