Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kaimana - Conservation International Indonesia mengadakan survey penilaian kelompok yang dilakukan di 3 sekolah setingkat SMA di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Survey ini menjangkau 185 siswa dan dilakukan sejak 27-28 September 2017. Survey ini bertujuan untuk mendapat data atas pemahaman siswa tentang ekosistem mangrove, serta mengedukasi siswa akan jasa lingkungan ekosistem mangrove.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kegiatan dimulai dengan paparan tentang mangrove dan blue carbon serta pengisian angket dan diskusi bersama. Hasil survey ini diharapkan dapat membantu pemerintahKabupaten Kaimana sebagai bahan acuan dalam menetapkan kebijakan terkait pengelolan ekosistem mangrove.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kabupaten Kaimana, Papua Barat, memiliki 76 ribu hektare hutan mangrove yang ternyata memiliki potensi besar sebagai penyimpan karbon. Pada 2014, Kementerian Kelautan dan Perikanan Universitas Papua dan Conservation International Indonesia melakukan kajian di Teluk Arguni Kabupaten Kaimana. Hasilnya, lokasi tersebut memiliki potensi serapan karbon sebesar 717 Mg C ha -1.
Direktur Marine Program CI Indonesia, Victor Nikijuluw, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari survey yang sudah dilaksanakan selama dua tahun terakhir yang mengindikasikan peran penting hutan mangrove (bahasa Kaimana: mange-mange) di Kaimana sebagai penyimpan karbon.
"Jangkauan kepada generasi muda sangat penting untuk membangun pemahaman peran penting dan jasa ekosistem mangrove, serta membangun partisipasi dalam pelestarian mangrove," kata Nikijuluw.
Sementara itu, Girmanto, pejabat sementara Kepala sekolah SMK 2 Negeri Kaimana menyatakan, bahwa kegiatan ini memberi dampak positif kepada siswa khususnya akan arti penting mangrove. "Pendidikan yang diberikan memberi kami pemahaman manfaat mangrove sebagai tempat bersarang ikan, kepiting, juga menjadi penyimpan karbon yang luar biasa dibandingkan tanaman lainnya, serta bisa mencegah abrasi pantai," ujarnya.
Simak artikel menarik lainnya tentang mangrove hanya di kanal Tekno Tempo.co.
ZUL’AINI FI’ID N. | AMB