Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Co-Chair International Union for Conservation of Nature-Indonesia Species Specialist Group, Sunarto, menyatakan, isu lingkungan hidup masih jarang dibahas oleh calon kepala daerah dalam kontes pemilihan kepala daerah atau Pilkada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sunarto, isu lingkungan tersebut masih terpinggirkan karena orang-orang masih kurang kesadarannya soal peran penting lingkungan dalam pembangunan. "Kepala daerah harusnya di depan ya, mengingatkan, tapi bukan berarti menakut-nakuti," katanya saat ditemui usai acara diskusi di Sarinah, Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sunarto, orientasi pembangunan seharusnya tidak hanya fisik berupa jembatan atau berbagai gedung. Namun juga perlu memperhatikan soal kelestarian lingkungan. Sejumlah kota menjadikan aspek lingkungan sebagai bagian tidak terpisahkan dari pembangunan.
Namun Sunarto mengaku adanya perbedaan cara pandang soal aspek lingkungan. "Mungkin dari dulu orang cenderung tadi memisahkan paradigma pembangunan, (dan melihat) lingkungan sebagai penghambat," tuturnya.
Selain itu, Sunarto juga melihat isu lingkungan dalam Pilkada 2024 juga dipengaruhi oleh tren percakapan di media massa maupun media sosial. Keberadaan artificial intellegence (AI) dalam media sosial maupun mesin pencarian akan menyesuaikan ketertarikan pribadi masing-masing pengguna.
Hal lainnya, kata Sunarto, adalah calon kepala daerah justru fokus dengan program populis untuk menarik pemilih. Program-program itu pun belum tentu melihat dampak jangka panjangnya. Semuanya kembali lagi kepada prioritas calon kepala daerah.
Dalam pemilihan kepala daerah di Jakarta, hari ini, Ahad, 6 Oktober 2024, agendanya adalah debat pertama calon gubernur dan wakil gubernur.
Pilihan Editor: 5 Cara Melihat Status WA Orang Lain Tanpa Ketahuan