Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang penutupan pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), Universitas Airlangga (Unair) meningkatkan jumlah kuota mahasiswa yang akan diterima melalui jalur SNBT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni Unair Bambang Sektiari Lukiswanto, menyatakan Unair menyediakan kuota minimal 30 persen bagi mahasiswa baru jalur SNBT, sementara total penerimaan mahasiswa dari semua jalur sekitar 9.100.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi ini mengalami peningkatan. Tahun lalu ada sekitar 2.800 mahasiswa masuk melalui jalur SNBT, sedangkan pada tahun ini Unair menerima sekitar 3.000 lebih mahasiswa melalui jalur SNBT,” kata Bambang melalui keterangan tertulis, Rabu, 26 Maret 2025.
Prodi dengan Kuota Terbanyak
Pada SNBT 2025 kali ini, kata Bambang, lima program studi jenjang sarjana menempati posisi daya tampung terbanyak, yaitu Strata 1 Farmasi (kuota 112), Strata 1 Ilmu Hukum (kuota 111), Strata 1 Kedokteran Hewan (kuota 96), serta Strata 1 Kedokteran dan Strata 1 Manajemen (kuota 90).
Sementara kuota terbanyak pada program sarjana terapan, yaitu D4 Manajemen Perkantoran Digital (kuota 64), D4 Teknologi Radiologi Pencitraan, D4 Teknik Informatika, dan D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja masing-masing 60 kuota, serta D4 Perbankan dan Keuangan dengan kuota 56.
Unair juga berupaya mengatasi pemerataan jumlah peminat dan daya tampung prodi, serta mengatasi potensi ketimpangan antara kapasitas dan permintaan di tahun-tahun mendatang. Mengenai hal itu, Prof Bambang menyatakan bahwa Unair terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas program studinya.
“Unair harus terus mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya. Hal ini juga terkait dengan program-program Rektor Unair, yakni SMART University. Kami juga telah menunjukkan dari peringkat Unair yang meningkat signifikan. Selain itu, 85 prodi di Unair juga sudah terakreditasi internasional. Di QS Ranking by Subjects juga banyak prodi Unair yang nomor 1. Contohnya adalah FKH, yang menjadi satu-satunya jurusan di Indonesia yang masuk top 100 dunia,” kata Guru Besar FKH Unair itu.
Relevansi Industri
Menurut Bambang, banyaknya kuota dan daya tampung dalam sebuah jurusan berarti akan semakin banyak lulusan dari program studi tersebut. Menanggapi hal itu dan melihat perkembangan kebutuhan industri, Bambang menyatakan bahwa Unair juga memiliki kualitas relevansi lulusan dan employability yang baik.
“Dalam tiga tahun terakhir, akreditasi Unair terkait lulusan terbaik menempati posisi kedua setelah UI. Pada QS, capaiannya mencapai lebih dari 85 persen. Artinya, lulusan yang berhasil mendapatkan pekerjaan kurang dari enam bulan itu tinggi. Hal ini terkait dengan pasar yang menerima lulusan Unair di lapangan dan industri. Kami tentunya tetap mengoptimalkan agar relevansi ini selalu berkelanjutan, karena sesuai dengan program Rektor, yakni SMART University, S-nya itu sustain,” kata dia.