Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Ada Senyawa Beracun di Mars, Bisakah Manusia Tinggal di Sana?

Misi untuk tinggal di Mars tampaknya harus dipikirkan kembali setelah studi terbaru mengungkap senyawa beracun di sana.

11 Juli 2017 | 14.12 WIB

Foto Planet Mars menunjukkan kawasan Terra Meridiani terlihat dalam gambar NASA. NASA akan mengumumkan temuan baru dari eksplorasi Mars selama jumpa pers tanggal 28 September di Washington. REUTERS/NASA/Greg Shirah
Perbesar
Foto Planet Mars menunjukkan kawasan Terra Meridiani terlihat dalam gambar NASA. NASA akan mengumumkan temuan baru dari eksplorasi Mars selama jumpa pers tanggal 28 September di Washington. REUTERS/NASA/Greg Shirah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Edinburgh - Misi untuk tinggal di Mars tampaknya harus dipikirkan kembali setelah studi terbaru mengungkap senyawa beracun di sana. Ilmuwan dari Universitas Edinburgh, Inggris, mengungkap senyawa beracun dalam tanah dan membuat Planet Merah tersebut tidak layak huni.

Temuan tersebut terbit secara daring dalam jurnal Scientific Reports edisi 6 Juli 2017. Studi berjudul "Perchlorates on Mars enhance the bacteriocidal effects of UV light" itu mengungkap senyawa tersebut akan mengubah tanaman yang dikembangbiakkan di tanah Mars akan berubah menjadi racun.

Baca: NASA Siapkan Reaktor Nuklir Mini di Mars

"Senyawa bernama perklorat ini menghancurkan bakteri baik di Mars, sehingga sulit bagi makhluk hidup untuk bertahan," tulis Jennifer Wadsworth dan Charles S. Cockell, pakar astrofisika, dalam jurnal.

Yang jelas menanam kentang di Mars seperti film The Martian (2015) akan sulit diwujudkan. Kalaupun tetap ingin menjalankan misi menanam pohon di planet keempat dalam tata surya itu, astronot harus melakukan bersih-bersih senyawa tersebut terlebih dahulu.

Artinya, menurut David Wilson, ilmuwan dari Planetary Science and Astrobiology Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), seluruh tanah di Mars harus dibersihkan. "Selain itu, Anda juga harus menambahkan nutrisi ke dalam tanah," kata dia, seperti dikutip dari laman berita Russia Today. "Ini sama saja Anda memindahkan tanah di bumi ke Mars."

Baca: NASA Bantah Punya Koloni Budak di Mars

Kehadiran senyawa beracun perklorat memang bukan hal baru bagi ilmuwan. Namun, dengan adanya temuan ini, ditambah dengan senyawa lain di Mars, seperti oksida besa dan hidrogen peroksida, justru akan memperburuk tingkat toksisitas perklorat.

"Tidak ada lapisan ozon di Mars juga membuat sinar ultraviolet bisa menembus ke permukaan," ujar Simon George, pakar geokimia organik dari Macquarie University, Simon George. Itu berarti manusia akan mendapatkan serangan dari atas dan dari bawah.

Baca: Video Ilustrasi Penerbangan Koloni Mars Pertama

Simak berita menarik lainnya tentang Mars hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SCIENTIFIC REPORT | RUSSIA TODAY | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus