Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir berarus deras melanda Kota Mekah bersama sejumlah kota lainnya di Arab Saudi pada awal pekan ini. Penyebabnya adalah anomali curah hujan di wilayah yang sejatinya beriklim gurun tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan potensi hujan masih bertahan di wilayah tersebut hingga 2-3 hari ke depan. “Dan ini harus diwaspadai terutama oleh para jemaah yang sedang melakukan ibadah,” ujarnya saat dihubungi, Kamis, 9 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pantauan satelit, Erma menjelaskan, banjir di Mekah tersebut berawal dari adanya pembentukan sistem tekanan rendah di Tabuk, Arab Saudi sebelah utara. Selain itu adanya pembentukan antisiklon vortex, sistem badai yang bisa berkembang menjadi bibit siklon.
Peluasan pembentukan antisiklon vortex terjadi mulai Minggu malam, 5 Januari 2025. Selanjutnya makin intens pada pagi keesokan harinya, setelah itu antisiklonik vortex memicu terbentuknya squall line.
“Squall line itu merupakan badai konvektif yang menghasilkan hujan deras yang berpola memanjang. Memanjang dari Jeddah, Mekah, Madinah, dari utara ke selatan,” ucap profesor di bidang klimatologi ini.
Pembentukan garis badai tersebut dimulai dari pesisir Jeddah, lalu memanjang dari utara ke selatan dan bergerak ke timur. Maka dari itu, kata Erma, Mekah dan Madinah termasuk yang dilintasi oleh squall line tersebut. Fenomena tersebut terjadi pada Senin sampai Rabu, 6-8 Januari 2025.
Menurut Erma, data curah hujan pada 2022 dan 2023 di Arab Saudi sekitar 2-10 milimeter saja, sedangkan curah hujan paling tinggi 25 milimeter. Sedangkan hujan yang menyebabkan banjir beberapa hari lalu sekitar 80 milimeter.
Berdasarkan informasi Pusat Meteorologi Nasional Kerajaan Arab Saudi, cuaca di Mekah pada hari ini diperkirakan hujan lebat, sedangkah di Madinah hujan ringan. Menurut peta peringatan dini, wilayah Mekah, termasuk kota suci, masuk dalam kategori merah yang artinya perlu diwaspadai potensi hujan lebat.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga berpotensi terjadi di sebagaian wilayah Al-Baha dan Mekah Al-Mukarramah. Potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian wilayah Jazan, Asir, Riyadh, Madinah.