Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Bagaimana Kisah Charles Macintosh? Penemu Jas Hujan

Jas hujan dikenal luas akibat fungsinya yang menahan orang basah ketika musim hujan tiba. Bagaimana kisah penemunya?

4 November 2022 | 22.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjuk rasa pro-demokrasi mengenakan jas hujan dan helm saat menghadiri protes anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand 18 Oktober 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jas hujan menjadi perlengkapan yang sering digunakan manusia saat menerobos hujan. Namun, profil penemunya, Charles Macintost, mungkin masih jarang didengar. Bagaimana kisahnya?

Kehidupan Awal

Mengutip dari laman University of Glasgow, Charles Macintosh, disebut sebagai penemu jas hujan macintosh. Macintosh lahir pada tahun 1766 dan belajar di Universitas sepanjang hidupnya. Charles adalah putra George Macintosh, seorang pedagang yang mendirikan pabrik pewarna George MacIntosh & Co. Sebelum penemuan jas hujan, Dia adalah seorang pebisnis yang sukses sebelum dia berusia dua puluh tahun.

MacIntosh memperoleh paten untuk pembuatan kain kedap air dengan lapisan karet pada tahun 1823. Bersama Thomas Hancock ia mendirikan bisnis manufaktur yang berbasis di Glasgow dan Manchester. Kelak produknya digunakan penjelajah dalam ekspedisi Arktik. Pada tahun 1824 ia diangkat menjadi Anggota Royal Society.

Slagi sibuk bisnis, dia juga menyempatkan diri untuk belajar di Universitas Glasgow. Menariknya dia menghadiri kelas pada waktu yang sama dengan putranya, George. Bagi Charles Macintost, usia tidak pernah menjadi penghalng dalam melanjutkan belajar. Dia menghadiri kelas Filsafat Alam dengan William Meikleham pada tahun 1805 dan kelas Kimia dengan Thomas Thomson ketika dia berusia lima puluhan.

Meskipun Charles MacIntosh dikenal sebagai penemu jas hujan, karyanya dalam sains, khususnya kimia industri, juga harus diingat.

 

Penemuan Jas Hujan

Baca : Jas Hujan, Riwayatnya Dulu dan Sekarang

Charles MacIntosh merupakan ahli kimia Skotlandia, yang terkenal karena menemukan cara membuat pakaian tahan air dengan menggunakan karet  yang dilarutkan dalam nafta tar batubara untuk merekatkan dua lembar kain menjadi satu.

Pada tahun 1823, ketika mencoba menemukan kegunaan limbah pabrik gas, Macintosh melihat jika nafta tar batubara bisa melarutkan karet. Dia kemudian mengambil kain wol, mengecat satu sisinya dengan larutan karet, dan menempelkan kain wol tebal di atasnya, sehingga membuat air tak bisa menembus wol karena terhalang lapisan karet.

Setelah itu, ia memulai membuat mantel dan pakaian lainnya. Tapi tantangan mulai muncul. Dalam proses menjahit jas hujan, penjahit melubangi kain, sehingga air hujan bisa masuk.

Jas hujan yang belum sempurna tersebut mempunyai beberapa kelemahan yaitu menjadi kaku di musim dingin dan lengket di cuaca panas. Saat itu memang belum ditemukan karet tahan cuaca yang baru ada di tahun 1839.

 

Penyempurnaan Jas Hujan

Baca : Jas Hujan Penyuling Air Hujan

Dilansir dari laman undiscoveredscotland.co.uk, Macintosh terus berupaya menyempurnakan kain tahan air yang tak terpengaruh cuaca. Sampai akhirnya ia bertemu mitra yang tepat.

Pada 1823 Macintosh terpilih sebagai Anggota Royal Society. Di tahun berikutnya ia menjalin kemitraan dengan industrialis asal Manchester, Hugh Hornby Birley, direktur Manchester Gas Works, yang sekaligus pemintal kapas dan penenun.

Hasilnya adalah sebuah pabrik yang memproduksi bahan tahan air yang dipasarkan dengan nama "Mackintosh" dengan tambahan "k". Hasil konsekuensialnya adalah pengenalan item pakaian baru: "Mackintosh" tahan air atau hanya "mac".

Sejak saat itu, MacKintosh telah menjadi istilah umum untuk jas hujan apa pun. Hal itu tak lepas dari Charles Macintosh mematenkan kainnya pada tahun 1823.

Meskipun Charles Macintosh dikenal karena kain tahan airnya, ia juga berkontribusi penting dalam bidang kimia industri pada awal 1800-an. Dia meninggal pada tahun 1843 di Dunchattan, dekat Glasgow, dan dimakamkan di halaman gereja Katedral Glasgow. Namanya melekat di bidang pakaian dan fashion.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca : Viral, Jas Hujan Jokowi Rp 10 Ribu, Pedagang Sebut Plus Minusnya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus