Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Bangkai Paus Sperma Penuh Plastik, Mamalia Laut Terancam Punah

Bangkai paus sperma yang perutnya berisi hampir enam kilogram sampah plastik di Wakatobi menambah daftar berkurangnya populasi mamalia laut.

23 November 2018 | 17.13 WIB

Seorang pria mengamati bangkai paus yang terdampar dengan plastik di dalam perutnya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin, 19 November 2018.  Isi perut bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) yang ditemukan terdampar di Pulau Kapota ini berisi sampah plastik. REUTERS/KARTIKA SUMOLANG
Perbesar
Seorang pria mengamati bangkai paus yang terdampar dengan plastik di dalam perutnya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin, 19 November 2018. Isi perut bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) yang ditemukan terdampar di Pulau Kapota ini berisi sampah plastik. REUTERS/KARTIKA SUMOLANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Sharm el Sheikh - Bangkai paus sperma yang perutnya berisi hampir enam kilogram sampah plastik di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menambah daftar berkurangnya populasi mamalia laut ini di dunia. Koordinator Kampanye Kelautan dan Perikanan World Widlife Fund (WWF) Indonesia, Dwi Aryo Tjiptohandono mengatakan populasi paus sperma terus menurun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), lembaga yang fokus pada pengelolaan sumber daya laut dan habitatnya, menunjukkan populasi paus sperma di dunia berkisar 300 ribu hingga 450 ribu individu. "Mamalia laut seringkali terdampar di pesisir Indonesia sebagai perairan terbesar," kata Dwi dihubungi melalui surat elektronik dari Mesir, Kamis, 22 November 2018.

Di Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa Mesir, polusi karena sampah plastik yang merusak ekosistem lautan juga dibahas. Pegiat konservasi mendesak ratusan negara yang terlibat dalam konferensi itu untuk bergerak cepat menyelesaikan plastik pencemar laut. Tempo berkesempatan meliput konferensi tersebut atas dukungan Climate Tracker, jaringan global yang beranggotakan 10 ribu jurnalis muda peliput iklim.

Data NOAA menunjukkan paus sperma merupakan mamalia laut yang banyak ditemukan di lautan dalam, dari Katulistiwa hingga ke tepi Arktik dan Antartika. Paus sperma menjadi target utama industri penangkapan ikan komersial sejak 1.800 hingga 1987. Paus sperma terancam punah karena masifnya perburuan.

Berbasis data jejaring mamalia laut yang terdampar mellaui Whale Standing Indonesia, terdapat 26 paus berbagai jenis yang terdampar di pesisir Indonesia tahun ini. Selain di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Paus sperma tahun ini ditemukan di Alor Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur, Bugeng Aceh Timur, Fak Fak Papua Barat, dan Seram Maluku. Indonesia memiliki lebih dari 35 spesies cetacean (paus dan lumba-lumba). Juga satu spesies sirenia yaituduyung (Dugong dugong).

Paus sperma yang perutnya berisi hampir 6 kilogram sampah plastik akhir pekan lalu ditemukan dalam kondisi membusuk (level 4) ketika terdampar sehingga sudah tidak bisa dilakukan nekropsi atau pembedahan untuk mengetahui penyebab kematiannya. Tanpa nekropsi, tidak bisa diketahui secara pasti titik sebaran sampah plastik tersebut, apakah di saluran pencernaannya dan bagaimana kondisinya, apakah menyumbat, menginfeksi dan lain sebagainya. "WWF belum bisa menyimpulkan paus mati akibat sampah plastik atau sebab lain," kata dia.

Staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Isai Yusidarta, mengatakan paus sperma merupakan jenis paus yang tidak bisa memilah makanan di laut. Paus jenis ini berbeda dengan paus jenis pembunuh. Paus sperma yang ditemukan di Wakatobi bisa melewati tiga jalur yakni selatan Jawa-selatan Bali-selatan Nusa Tenggara Barat, selatan Flores-alor-Wakatobi. Jalur kedua bisa melewati Australia-laut Sawu-alor-Wakatobi. Juga bisa melewati selatan Jawa-selatan NTB-selat Sape-Komodo-Takabonerate-Wakatobi.

Paus sperma itu, kata Isai melewati daerah-daerah yang jumlah sampahnya banyak, yakni di selatan Jawa, Bali, Flores, dan Utara NTT. "Saya pernah melihat anak buah kapal sering membuang sampah yang dibungkus plastik berwarna hitam di laut Sawu. Padahal, laut Sawu jalur migrasi utama paus," kata dia.

Simak artikel menarik lainnya tentang populasi paus sperma hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Shinta Maharani

Lulus dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Yogyakarta. Menjadi Koresponden Tempo untuk wilayah Yogyakarta sejak 2014. Meminati isu gender, keberagaman, kelompok minoritas, dan hak asasi manusia

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus