Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NAMA baterai ini spin battery. Tidak seperti baterai konvensional yang membangkitkan listrik dengan reaksi kimia, alat ini mendulang setrum dengan mengubah medan magnet. Basis teknologinya adalah spintronics, sehingga arus yang dihasilkan dinamai spin polarized current.
Dalam artikel di jurnal Nature bulan ini, para penemunya—Stewart E. Barnes dari Universitas Miami serta para sejawatnya dari University of Tokyo dan University of Tohoku, Jepang—yakin baterai ini bisa menggantikan bensin sebagai sumber energi penggerak kendaraan bermotor. ”Ia bisa jauh lebih baik dari alat mana pun yang pernah ditemukan,” kata Barnes.
Tak Terbatas
Listrik dihasilkan dari pergerakan magnet-magnet berukuran nano dalam magnetic tunnel junction (MTJ) pada sebuah bidang magnetik yang lebih besar. Meski diameter MTJ cuma serambut, Barnes optimistis energi yang mungkin disimpan dengan cara ini bisa sangat besar—bahkan mampu menjalankan mobil hingga jauh. ”Kemungkinannya tak terbatas,” katanya.
- Insulator
- GaAs:Be = 20 nanometer
- Matriks GaAs
- Partikel nano ZB MnAs = sampai 3 nanometer
- Sekat AlAs (aluminium + arsen) = 2,1 nanometer
- Pengatur jarak GaAs (galium + arsen) = 1 nanometer
- Lapisan heksagonal MnAs (mangan + arsen)= 20 nanometer
- Emas (Au)
- 100 mikron
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo