Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, tepatnya awal Desember 2023, ikan pari Jawa (Urolophus javanicus) dinyatakan punah oleh IUCN, sebuah organisasi internasional yang memperjuangkan keberagaman hayati sejak 1948.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Mongabay.com, ikan pari Jawa yang biasa disebut iwak pe masyarakat Jawa ini adalah ikan laut pertama yang dikonfirmasi telah punah karena tindakan manusia. Dikabarkan, butuh waktu satu setengah abad bagi para ilmuwan untuk memverifikasi kepunahannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut CNN, satu dari delapan juta spesies planet ini terancam punah oleh karena aktivitas manusia yang eksploitatif terhadap alam. Saat ini, tingkat kepunahan spesies global sudah puluhan hingga ratusan kali lebih tinggi daripada sebelumnya, rata-rata, selama 10 juta tahun terakhir.
Penyusutan habitat, eksploitasi sumber daya alam, perubahan iklim, dan polusi adalah pemicu utama hilangnya spesies yang mengancam lebih dari 40% amfibi, 33% terumbu karang, dan lebih dari sepertiga dari semua mamalia laut yang punah.
Sama seperti perubahan iklim yang semakin ekstrem, manusia adalah penyebab utama kerusakan keanekaragaman hayati. Sejak masa Pra-Industri, manusia telah mengubah 75% tanah Bumi dan 66% ekosistem laut.
Pada tahun 2015, sepertiga dari ikan laut telah ditangkap dengan cara yang ilegal. Selain itu, polusi plastik di laut telah meningkat sepuluh kali lipat sejak 1980, dengan rata-rata 300–400 juta ton limbah dibuang ke perairan dunia setiap tahun.
Lebih berbahaya lagi, polusi yang memasuki ekosistem pesisir telah menghasilkan lebih dari 400 zona mati di laut, dengan total area yang diperkirakan lebih besar dari luas daerah Britania Raya. Daerah-daerah ini sangat kekurangan oksigen sehingga hampir tidak dapat mendukung kehidupan laut.
Dengan demikian, perubahan iklim yang ditimbulkan manusia telah berkontribusi terhadap hilangnya keanekaragaman hayati. Tak butuh waktu lama, peristiwa cuaca yang lebih ekstrem dan kenaikan permukaan laut akan memperburuk krisis selama beberapa dekade mendatang.
Salah satu cara untuk menanganinya adalah dengan mereformasi rantai pasokan pangan dan mengurangi limbah makanan. Selain itu, kuota penangkapan ikan juga harus direncanakan dengan lebih efektif, kawasan konservasi kelautan harus disediakan dan polusi yang mengalir dari darat ke laut harus dikurangi.
Manusia memiliki peran penting dalam melindungi planet ini. Kepunahan ikan pari Jawa ini menandai peristiwa puncak gunung es yang lebih bermasalah dalam tataran lanjutannya. Dengan kesadaran, tindakan nyata, dan kebijakan yang berkelanjutan, mungkin bumi bisa tetap menjadi rumah bagi berjuta-juta spesies atau keragaman hayati lainnya. Termasuk ikan pari.
Pilihan editor: Ikan Pari yang Bertahan Melintasi Zaman