Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Resmi sudah ikan pari Jawa dinyatakan punah. Dikutip dari Mongabay.com, spesies ikan pari Jawa (Urolophus javanicus) dinyatakan punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah organisasi konservasi hayati internasional yang beranggotakan berbagai negara dengan misi mempertahankan biodiversitas hayati. Berikut beberapa fakta menohok tentang ikan pari Jawa yang punah.
- Punah karena aktivitas manusia
Kepunahan ikan pari Jawa ini menandai hilangnya spesies ikan laut untuk pertama kali sebab aktivitas manusia. Jumlah penangkapan ikan di Indonesia sangat tinggi sehingga tangkapan banyak spesies sudah turun di Laut Jawa pada tahun 1870-an.
Spesies ikan pari Jawa ini, menurut peneliti ICUN, ditemukan di Pantai utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta di mana spesies tersebut diketahui sempat berkembang biak. Kawasan tersebut diketahui sudah terdampak pola industrialisasi yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, tidak heran habitatnya hilang dan degradasi kawasan laut sekitar terus terjadi. - Hanya satu orang yang pernah benar-benar menelitinya
Ratusan tahun penelitian dihabiskan untuk mengidentifikasi spesies ikan pari Jawa ini. Pada 1862, Eduard von Martens seorang ilmuwan asal Jerman mengunjungi pasar ikan di kota Jakarta yang dulu masih bernama Batavia. Di sana, Martens membeli sebuah ikan mati yang kemudian ia identifikasi sebagai spesies baru ikan pari (stingaree Jawa) di kawasan Indo-Pasifik.
Sejak diidentifikasi punah pada Desember 2023, ikan pari Jawa tak pernah ditemukan lagi keberadaan fisiknya. Martens menjadi satu-satunya orang yang pernah melihat langsung dan melakukan penelitian mendalam terhadap ikan pari Jawa. - Sejak diumumkan punah, ciri biologisnya masih belum sahih
Peneliti dari ICUN menyatakan bahwa mereka mengetahui bahwa spesies stingaree Java yang ditemukan punah berkelamin betina. Namun, mereka tidak tahu umur pasti dari spesies ikan pari Jawa yang punah itu. “Kami tidak tahu apakah spesies, yang seukuran piring makan, adalah remaja atau dewasa,” kata mereka.
Hal seperti ini bisa terjadi karena manusia kerap menganggap bahwa spesies di laut masihlah banyak. Pola industrialisasi yang eksploitatif juga mengabaikan fakta bahwa laut adalah rumah bagi keragaman hayati juga. Ilmuwan acapkali kesulitan melakukan penelitian karena tak ada ruang yang betul-betul aman bagi penangkaran hayati laut. Termasuk ikan pari Jawa.
Pilihan editor: 4 Hewan yang Dinyatakan Punah di Tahun 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini