Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus infeksi Covid-19 dikabarkan meningkat di beberapa negara di Asean tak terkecuali Indonesia. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kasus Covid-19 dilaporkan kembali meningkat di sejumlah negara di Asean. Rata-rata kasus harian bertambah 35-40 kasus. Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang per 6 Desember 2023," kata Maxi dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin 11 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Maxi menyebut, kenaikan kasus didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5, varian ini diduga juga penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat melonjak. Selain varian XBB, pihaknya juga mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.
Mengantisipasi lonjakan yang semakin meningkat, Maxi menegaskan supaya masyarakat mau untuk melakukan vaksinasi, baik itu untuk dosis lengkap maupun booster. "Saat ini kami melihat ada kenaikan kasus yang cukup signifikan, diharapkan seluruh masyarakat untuk segera vaksinasi," ucap Maxi.
Maxi mengatakan vaksinasi tidak berbayar alias gratis. Seluruh masyarakat dapat mendapatkan layanan ini di setiap puskesmas dan rumah sakit terdekat di daerah masing-masing. Caranya pun mudah, hanya perlu menunjukan KTP ke petugas vaksinasi.
Berbeda dengan Maxi, epidemiolog dr. Dicky Budiman mengatakan ada varian baru dari kasus infeksi Covid-19 yang kini melonjak hampir di seluruh negara. Varian itu bernama JN.1. Varian ini bahkan disebut lebih mudah bermutasi dan dapat menembus dinding sel untuk menginfeksi masyarakat.
"JN.1 ini memiliki mutasi yang sangat efektif dan lebih mudah menginfeksi. Dia mudah menempel di sel dan infeksi yang disebabkannya juga lemah terproteksi (dideteksi)," kata Dicky kepada Tempo, siang ini.
Meski JN.1 cukup berbahaya, varian tersebut masih bisa ditangkal dengan vaksinasi booster. "Potensi ditangkal dengan boster ada, tapi masyarakat tetap harus menjaga kesehatannya dengan menerapkan pola 5 M (menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan memakai masker)," ujar Dicky yang kini sedang berada di Italia.
Dicky menyampaikan, varian JN.1 yang ditemukan pada kasus Covid-19 di beberapa negara ini memiliki angka reproduksi yang relatif tinggi dibanding subvarian lain dalam satu tahun terakhir. "Angkanya bisa satu koma hingga dua," ucap Dicky.
Ditambah lagi saat ini sudah mulai memasuki masa libur akhir tahun dan perayaan Natal. Secara tidak langsung, Dicky menilai akan ada lonjakan kasus lainnya di momen ini. "Aktivitas liburan akhir tahun nanti diperkirakan ada lonjakan, kami berpesan euforia masyarakat jangan terlalu tinggi dan tetap terapkan protokol kesehatan," kata Dicky.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.