Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

BRIN Gandeng Conplas Kelola Sampah Plastik Menjadi Eco Block dan Eco Grease

Skema pendanaan untuk pengusaha pemula berbasis riset (PPBR) yang disediakan BRIN telah menggandeng sekitar 40 startup, termasuk Conplas.

12 Agustus 2024 | 11.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
CEO Conplas Amrul Ikhsan. Dok. Humas BRIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Riset Material Maju (PRMM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng startup Conplas atau PT Konservasi Plastik Bumi Lestari untuk mengolah kembali sampah plastik menjadi eco block dan eco grease.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Skema pendanaan untuk pengusaha pemula berbasis riset (PPBR) yang disediakan BRIN telah menggandeng sekitar 40 startup untuk bekerja sama, termasuk Conplas. Conplas adalah startup yang bergerak di bidang pengolahan sampah plastik menjadi berbagai produk ramah lingkungan dengan area workshop di Desa Murbaya, Lombok Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CEO Conplas Amrul Ikhsan mengatakan sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara. Plastik di lautan, misalnya, menjadi ancaman besar bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia. “Salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ini, Conplas sebagai startup yang bekerja sama dengan BRIN telah mengolah kembali sampah plastik menjadi eco block dan eco grease,” kata dia.

Amrul menuturkan bahwa Conplas telah melakukan kerja sama dengan BRIN dalam hal riset standardisasi agar hasil produksinya dapat lulus SNI, dan dapat meningkatkan kualitas produksinya. 

“Saat ini untuk tahap pengujiannya masih di sekitar Lombok, dan nantinya akan ke pengujian SNI. Tahap pengujian eco block masih di klasifikasi B dan akan ditingkatkan menjadi klasifikasi A. Sedangkan pengujian ASM untuk eco grease masih di medium temperature dan akan ditingkatkan menjadi high temperature,” ungkapnya.

Amrul menjelaskan bahwa bahan baku untuk eco block dan eco grease bisa didapat dari sampah plastik non-recyclable yang banyak dibuang oleh masyarakat Indonesia. “Jika dihitung dari jumlah sampahnya, saat ini Indonesia menduduki nomor 2 pembuang sampah terbanyak di dunia. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah populasi, Indonesia menempati nomor 1 dunia, di mana jumlah populasi dibagi jumlah sampah, Indonesia menghasilkan sampah sekitar 1 kilogram/orang,” ujarnya.

Untuk mendapatkan bahan baku sampah plastik ini, Conplas telah bermitra dengan bank sampah, pengepul sampah, dan beberapa gudang di sekitar Nusa Tenggara Barat (NTB).  “Bahan baku eco block berupa sampah plastik yang tidak perlu bersih, yang penting tidak basah dan tidak berpasir. Sedangkan untuk eco grease berupa sampah plastik yang sudah bersih,” jelas Amrul.

Conplas telah melakukan pengolahan limbah plastik yang non-recyclable menjadi barang yang lebih berguna, di antaranya eco block dan eco grease yang sudah tersandar. “Eco block dapat berupa paving block atau konblok, juga dapat berupa bahan baku infrastruktur seperti lisplang, pot dan lain-lain. Sedangkan eco grease sejenis pelumas untuk mesin, berbahan dasar plastik yang water resistant, diperuntukkan khusus untuk pelumas mesin yang terendam di air dan tidak membuat karat mesin,” katanya.

Menurut Amrul, prospek produk dari Conplas ke depan akan lebih banyak untuk infrastruktur pengganti kayu, pengganti ornamen dinding, dan lisplang. Saat ini pembuatan ornamen dinding dan lisplang dibuat sesuai dengan pesanan. “Produk Conplas saat ini masih tahap riset dan berdasar permintaan konsumen. Belum dapat dikomersilkan, karena keterbatasan alat,” tutur Amrul

“Sementara jumlah peminat lumayan banyak, di antaranya permintaan paving block tidak pernah sedikit, rata-rata 1 orang memerlukan 10 M2 atau 70 M2. Sedangkan kapasitas kami belum bisa memenuhi permintaan tersebut,” kata dia menambahkan.            

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus