Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Buat dan Pampang Daftar 1.000 SMA Top 2021, Ini Penjelasan LTMPT

Daftar 1.000 SMA Top tersebut sudah pasti bakal mendongkrak reputasi sekolah.

11 Oktober 2021 | 17.40 WIB

Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMA. ANTARA/Wahyu Putro
Perbesar
Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMA. ANTARA/Wahyu Putro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) memampang daftar 1.000 sekolah sederajat SMA teratas di Indonesia berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di laman resminya per 1 Oktober 2021. Menurut Ketua Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto, daftar peringkat itu untuk memberikan gambaran ke masyarakat. “Karena sekarang kan Ujian Nasional sudah enggak ada,” katanya, Senin 11 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam daftar peringkat itu tertera kolom ranking, nama sekolah, nilai total, daerah lokasi, dan jenis sekolah. Peringkat pertama diduduki Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Nilai UTBK yang diraih sekolah itu tercatat 637,807.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Budi, nilai itu merupakan hasil rata-rata nilai seluruh peserta UTBK dari tiap sekolah sejak 2020 hingga 2021. Rencananya, akumulasi nilai itu akan terus dimutakhirkan setelah pelaksanaan UTBK 2022. “Nanti bandingannya dengan hasil rata-rata 2020 dan 2021,” katanya.

Nilai yang diperoleh itu, Budi menegaskan, dari hasil setiap peserta tes UTBK yang ikut dari suatu sekolah--bukan hanya dari siswa UTBK yang lolos ke kampus negeri. “Mau yang diterima perguruan tinggi negeri 50 atau 10 orang, itu adalah nilai rata-rata UTBK sekolah,” ujar Budi.

Dia mengakui, daftar peringkat Top 1.000 Sekolah Berdasarkan Nilai UTBK itu akan mendongkrak reputasi sekolah. “Jelas, masyarakat untuk sekolahkan anak-anak akan lihat hasil itu salah satunya,” kata Budi. Soal apakah sekolah teratas itu akan menjadi sekolah favorit, dia menjawab, “Terserah istilahnya apa, sekarang ada ketentuan-ketentuan zonasi biar masyarakat yang akan menilai.”

Adapun bagi sekolah lain, daftar peringkat SMA teratas itu bisa menjadi tujuan untuk studi banding. “Bagaimana siswanya bisa mendapat nilai-nilai UTBK bagus kan bisa juga,” kata Budi. Soal faktor bagusnya itu, menurut dia, banyak faktor yang masih bisa dikaji. “Macam-macam, pasti dari kualitas input, mungkin juga proses pembelajaran sekolah.”

 

 

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus