Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUBUK logam menjadi bahan penting dalam proses produksi beragam aplikasi, antara lain cat antikorosi, pasta solder, dan pelat implan tulang. Masalahnya, belum ada produsen lokal yang mampu membuat bubuk logam. Bubuk logam timah, misalnya, ternyata masih 100 persen diimpor. “Padahal Indonesia salah satu produsen timah terbesar di dunia,” kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Agus Sukarto Wismogroho.
Agus dan koleganya di Pusat Penelitian Fisika LIPI mengembangkan teknik pembuatan serbuk logam untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Bekerja sama dengan PT Timah Industri sejak September 2018, mereka kini berhasil membuat serbuk logam timah. “Hasil riset ini menambah nilai jual produk olahan yang siap pakai,” ucap Agus pada Rabu, 30 Oktober lalu.
Bubuk Halus Logam Industri/Tempo
Menurut Agus, keterbatasan pengetahuan dan teknologi sempat bertahun-tahun menghambat langkah Indonesia membuat bubuk logam berukuran mikrometer. Apalagi pasar lebih meminati jenis bubuk berbentuk bulat yang sulit dibuat. “Kalau hanya sembarang serbuk, dipukul-pukul hancur juga jadi. Tapi kan tidak sesuai dengan kebutuhan,” tuturnya.
Pusat Penelitian Fisika menjadi pembuat bubuk logam bulat halus pertama di Indonesia. Dalam riset yang juga didanai Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, para peneliti menggunakan metode atomisasi untuk memproduksi bubuk timah. “Ketika ilmunya sudah didapat, desain bisa disesuaikan,” ujar Agus.
Para peneliti LIPI juga bekerja sama dengan PT Sigma Utama Paint dalam membuat bubuk logam zink (seng) dan serpihan (flake) aluminium. Tingkat kemurnian serbuk zink yang diolah dengan metode penguapan mencapai 99,95 persen. Adapun tingkat kemurnian aluminium disesuaikan dengan bahan baku.
Bubuk Halus Logam Industri/Tempo
Menurut Agus, sejumlah logam, antara lain nikel, tembaga, dan titanium, bisa diolah menjadi bubuk komponen penting dalam industri. Bubuk nikel, misalnya, dipakai sebagai campuran pelapis antikorosi untuk material yang digunakan di lingkungan bersuhu tinggi. Bubuk tembaga digunakan untuk konduktor elektronik dan filter. “Bubuk titanium dipakai dalam cetakan tiga dimensi implan tulang,” katanya.
Para peneliti LIPI terus mengembangkan metode produksinya. Agus dan timnya berencana membuat pelatihan pembuatan bubuk logam ini pada 3-4 Desember mendatang. Mereka akan bekerja sama dengan lembaga riset Jepang, National Institute for Materials Science. “Proses belajarnya bisa lebih baik. Harapannya, nanti Indonesia bisa menghasilkan produk olahan dengan nilai lebih tinggi,” ucap Agus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo