Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Cara Budi Daya Nyamuk Wolbachia, Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia

Biasanya nyamuk Aedes aegypti tidak membawa Wolbachia, namun banyak nyamuk lainnya membawa itu. Lantas bagaimana nyamuk Wolbachia berkembang biak?

26 November 2023 | 16.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wolbachia merupakan bakteri sangat umum dan terdapat secara alami pada 50 persen spesies serangga, termasuk beberapa nyamuk, lalat buah, ngengat, capung, dan kupu-kupu. Wolbachia hidup di dalam sel serangga dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui telur serangga. Termasuk nyamuk, sehingga kerap disebut nyamuk Wolbachia.

Biasanya nyamuk Aedes aegypti tidak membawa Wolbachia, akan tetapi banyak nyamuk lainnya yang membawa Wolbachia, dikutip World Mosquito Program.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Laman sama menyebutkan bahwa Wolbachia aman untuk manusia dan lingkungan. Di mana analisis risiko independen menunjukkan pelepasan nyamuk ber-Wolbachia menimbulkan risiko yang bisa diabaikan terhadap manusia dan lingkungan. Dirujuk Centers for Disease Control and Prevention, bakteri Wolbachia tidak dapat membuat manusia atau hewan (misalnya ikan, burung, hewan peliharaan) sakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wolbachia adalah jenis bakteri yang umum ditemukan pada serangga. Sekitar enam dari 10 semua jenis serangga, termasuk kupu-kupu, lebah, dan kumbang, di seluruh dunia memiliki Wolbachia. Di Amerika Serikat, penggunaan nyamuk ber-Wolbachia diatur oleh Enviromental Protection Agency (EPA). Sebelum pelepasan nyamuk ber-Wolbachia ke suatu area, EPA harus memberikan Izin Penggunaan Eksperimental atau Experimental Use Permit (EUP).

EPA sudah mendaftarkan nyamuk ke Wolbachia untuk mengevaluasi seberapa efektif nyamuk tersebut dalam mengurangi jumlah nyamuk Ae. aegepty, bukan nyamuk jenis lainnya. Nyamuk ber-Wolbachia tidak dimodifikasi secara genetis. Lantas bagaimana para ilmuan "membuat" nyamuk dengan Wolbachia?

Pertama, berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, bakteri Wolbachia diintroduksikan pada telur jantan dan betina nyamuk Ae. aegypti. Dari telur-telur inilah kemudian dikembangbiakkan nyamuk baru yang ber-Wolbachia. Selanjutnya nyamuk diproduksi secara massal di pabrik.

Nyamuk ber-Wolbachia jantan dan betina diurutkan, hanya laki-laki saja yang diperlihara. Sementara betina tidak dilepasliarkan tapi bisa digunakan untuk pembiakan di laboratorium.

Menurut laman World Mosquito Program, metode Wolbachia mereka mengharuskan mereka melepaskan nyamuk Wolbachia ke komunitas yang mempunyai risiko penularan penyakit yang ditularkan nyamuk. Dari sana mereka akan berkembang biak dengan nyamuk liar dan Wolbachia akan berkembang biak serta menyebar.

Tetapi bagaimana mereka mengeluarkannya? Tergantung pada konteks lingkungan, ada beberapa cara berbeda yang dapat dilakukan.

1. Rilisan dewasa

Nyamuk ber-Wolbachia yang dibiakkan di laboratorium dipelihara, dikemas dalam kotak-kotak kecil, dirikim ke rumah barunya, dan dilepaskan oleh tim lapangan setempat. Tim penempatan mungkin mengendarai mobil atau sepeda motor di sekeliling lingkungan sekitar dan membebaskan sejumlah orang pada interval tertentu.

Mereka bahkan mungkin melakukannya dengan berjalan kaki di daerah yang sulit diakses. Beginilah semuanya dimulai dan masih menjadi metode yang digunakan di beberapa situs Wolrd Mosquito Program. Namun secara logistik, hal tersebut tidak selalu seefisien membesarkan telur di area pelepasliaran.

2. Pelepasan telur

Telur nyamuk Wolbachia dibiakkan di laboratorium kemudian dikirim ke rumah baru mereka dan dipelihara di 'kotak nyamuk' lalu didistribusikan ke masyarakat, di tempat umum yang disetujui atau di luar rumah penduduk. Staf dan relawan masyarakat setempat cukup menambahkan air, telur, serta kapsul makanan yang sudah disediakan ke dalam kotak mozzie. Telur akan menetas dan satu hingga dua minggu kemudian nyamuk dewasa keluar dari kotak ke alam liar untuk melakukan tugasnya.

3. Drone

Tim Wolrd Mosquito Program saat ini sedang menguji cara untuk menggunakan drone dengan mekanisme pelepasan nyamuk di masyarakat guna membebaskan nyamuk. Nyamuk didinginkan untuk menjatuhkannya, kemudian ditempatkan dalam mekanisme pelepasan. Drone akan melepaskan mereka dari udara sehingga mereka dapat terjaga dan terbang sebelum menyentuh tanah.

4. Aplikasi transportasi

Pengguna aplikasi transportasi untuk mengantarkan telur dan kotak mozzie masih dalam tahap konsep saat ini. World Mosquito Program sedang mempertimbangkan semua opsi dan memanfaatkan sistem transportasi yang ada untuk membantu penyebaran nyamuk Wolbachia. Hal itu bisa menjadi hubungan menguntungkan di masa depan, kemungkinan besar untuk distribusi kotak nyamuk guna membesarkan telur.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus