Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Cara Kerja Tanaman Insulin sebagai Obat Diabetes

Ada beragam obat alternatif alami untuk mengobati penyakit diabetes, salah satu yang populer memanfaatkan daun tanaman Insulin.

12 Januari 2023 | 12.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sekitar 463 juta orang di dunia hidup dengan penyakit diabetes dan salah satu obat dikenal adalah daun tanaman insulin.

Pada 2019, sebanyak 1,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit ini. Sebagian orang mencari obat alternatif alami, salah satu yang populer memanfaatkan daun tanaman insulin.


Baca : Alasan Mengapa Penderita PCOS Perlu Banyak Makan Protein

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Plantlet.org, tanaman insulin dengan nama latin Costus igneus mengandung dua senyawa antioksidan, quercetin dan diosgenin. Penelitian yang diuji coba ke tikus menunjukkan bahwa senyawa tersebut bisa melawan efek radikal bebas pada hati, pankreas, dan ginjal. 

Antioksidan Kuat

Quercetin dan diosgenin juga termasuk antioksidan kuat dengan beragam manfaat. Meskipun tidak secara langsung mengobati diabetes, kedua antioksidan tersebut diketahui mampu melindungi organ-organ penting dari kerusakan lebih lanjut akibat radikal bebas. 

Penelitian itu dilakukan di India dari Kasturba Medical College tahun 2010. Para peneliti membuat uji perbandingan mengenai efektivitas tanaman insulin dengan keampuhan obat diabetes. Daun insulin yang dikeringkan selama bulan, lalu ditumbuk sampai halus atau bubuk. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bubuk daun insulin tersebut dilarutkan dalam air dan dibagi ke beberapa dosis. Larutan yang tercampur diujicobakan kepada tikus-tikus jantan yang dibagi enam kelompok. Kelompok 1 tidak diberikan apa-apa, sementara kelompok 2 sampai 6 diberi deksametason selama 10 hari. Ini dimaksudkan supaya gulanya naik menyerupai kondisi diabetes. 

Menginjak hari kesepuluh, dilakukan tes gula darah puasa (GDP) dan postprandial dua jam setelah makan (GD2PP). GDP menunjukkan kerja insulin dalam menyimpan gula, sedangkan GD2PP menunjukkan kerja insulin dalam memindahkan gula ke dalam sel. 

Sementara pada hari ke-11 sampai hari ke-29, kelompok 3, 4, dan 5 diberikan daun insulin dengan dosis yang berbeda. Khusus pada kelompok enam ditambahkan obat glibenklamid. Tes GDP dan GD2PP lalu diulang kembali pada hari ke-20. Hasil uji ini menunjukkan adanya penurunan nilai GD2PP pada tikus yang diberikan larutan daun insulin. 

Grafik penurunan setara dengan tingkat penurunan kadar gula darah selama dua jam setelah makan dengan pengobatan glibenklamid. Atas temuan ini, peneliti melaporkan bahwa daun insulin nyatanya menurunkan kadar gula darah ke taraf normal pada tikus lab yang mengalami hiperglikemia setelah dipacu dengan obat deksametason. 

Namun, tamuan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Sebab, para pakar medis masih belum jelas seperti apa dan bagaimana mekanisme tanaman insulin ini bisa menurunkan gula darah yang tinggi. Di sisi lain, temuan penelitian ini memberikan hasil krusial dalam pengobatan diabetes.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus