Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nisrina Nur Husna, mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapat beasiswa di Turki dari lembaga Aziz Mahmud Hüdayi Vakfi. Dia mendapatkan beasiswa tersebut lewat hafalan Al-Quran. Nisrina belajar di Turki sejak April 2021 dan kembali pada awal tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nisrina bercerita dirinya telah mulai menghafal Al-Quran sejak kecil. Kebiasaannya menghafal Al-Quran terus berlanjut sampai dirinya masuk pesantren. “Pada saat kelas dua Sekolah Dasar (SD), saya mulai menghafal Al-Quran karena almarhumah ibu saya membuat jadwal setiap habis maghrib untuk menghafal,” ujar Nisrina dikutip di laman resmi UMM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Waktu SD, Nisrina mulai menghafal juz 30 dan 29. Kebiasaan itu dia tekuni hingga masuk pesantren. Di sana dia belajar menghafal dari surah Al-Baqarah. Hafalan tersebut berlanjut sampai dia berkuliah di UMM.
Selama di Turki, Nisrina belajar membaca Al-Quran dengan benar. Sebelumnya, dia belajar bahasa Turki terlebih dahulu. Setelah itu, para mahasiswa baru didorong untuk menghafal Al-Quran. Teknik belajar di Turki, kata Nisrina, menggunakan teknik pomodoro yakni belajar dari jam 10.00 sampai 14.00 lalu akan ada istirahat 15 menit setiap 30 menit sekali.
Untuk proses menghafal Al-Quran, terdapat seleksi terlebih dahulu. Seleksi tersebut berupa ujian yakni hafalan surat pilihan. Dari ujian tersebut, akan dilihat berapa lama mahasiswa mampu menghafal 10 surat.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini mengaku adaptasi di Turki sangat susah. Ia harus beradaptasi di berbagai aspek seperti budaya, kebiasaan, iklim, makanan, dan bahasa. Menurut dia, aspek bahasa bagian yang sangat menyulitkannya. Hanya ada segelintir orang di asramanya yang bisa berbahasa Inggris. “Dalam waktu singkat saya dituntut untuk belajar bahasa Turki. Meskipun di setiap mata kuliah ada seorang translator yang menerjemahkan, namun untuk berbicara dengan teman Internasional yang lain harus menggunakan bahasa Arab atau Turki,” kata Nisrina.
Meski begitu, dia bersyukur bisa mendapatkan kesempatan belajar di Turki. Pengalaman favorit Nisrina selama di Turki adalah dia berkunjung ke Masjid Hagia Sophia. Menurut dia, masjid Hagia Sophia memancarkan suasana historis yang kuat.
Mahasiswa asli Depok ini mengatakan selama menjalankan program beasiswa di Turki, UMM dinilai banyak membantu terutama dalam aspek bidang akademik. Sederet dosen juga senantiasa mendukung penuh para mahasiswa yang menerima mahasiswa. Nisrina berharap ilmu yang ia dapatkan selama di Turki bisa menjadi berkah untuk diri sendiri maupun orang lain. “Saya ingin sekali mengajarkan ilmu dan pengalaman yang saya dapat di Turki. Memberikan pemahaman bahwa tak ada mimpi yang terlalu besar jika kita senantiasa berusaha,” ungkapnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.