Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menebar jentik nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia di lima kota guna menurunkan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kelima kota tersebut meliputi Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang. Hal itu sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Pilot Project sebagai Inovasi Penanggulangan Dengue.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penebaran jentik nyamuk oleh Kemenkes telah dilakukan di tiga kota pertama. Selain itu, di kota lain, seperti Denpasar juga akan dilakukan hal yang sama, tetapi melalui kerja sama dengan organisasi internasional, World Mosquito Program (WMP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini adalah kota-kota yang telah dilaksanakan program penebaran jentik oleh Kemenkes, kecuali Denpasar yang dilakukan oleh lembaga internasional,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa, 7 November 2023, dikutip dari Antara.
Lantas, bagaimana karakteristik nyamuk dengan wolbachia?
Ciri-Ciri Nyamuk Wolbachia
Budi menjelaskan, program penebaran jentik merupakan metode baru yang diterapkan di dunia. Adapun metode yang dimaksud ialah mengawinkan nyamuk Aedes aegypti dengan yang sudah diberikan bakteri wolbachia.
“Ini manajemen vektornya agak lucu, kita mesti beternak nyamuk terlebih dahulu. Untuk itu, kita bekerja sama dengan UGM (Universitas Gadjah Mada) yang telah membuat teknologi untuk memperbanyak nyamuk,” ucap dia.
Melansir situs Sehat Negeriku Sehatlah Bangsaku Kemenkes, wolbachia diklaim mampu melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga tidak bisa menular ke dalam tubuh manusia.
Apabila Aedes aegypti jantan mengandung wolbachia dilepasliarkan dan kawin dengan nyamuk betina liar, maka nyamuk betina tersebut bertelur tetapi tidak menetas. Selanjutnya, jika nyamuk jantan ber-wolbachia dan nyamuk betina mengandung bakteri wolbachia kawin, maka akan memproduksi nyamuk yang tidak dapat menularkan virus dengue penyebab DBD.
Terakhir, apabila nyamuk betina berisi bakteri wolbachia dilepaskan dan kawin dengan nyamuk jantan di alam, maka telur yang dihasilkan dapat menetaskan anak-anak nyamuk tanpa virus dengue.
Dikutip laman Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, berikut ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti.
- Warna hitam dengan bercak putih pada tubuh dan kaki.
- Hidup dan berkembang biak di dalam rumah dan sekitarnya.
- Hidup pada pakaian yang tergantung, tirai, serta di lokasi yang gelap dan lembab.
- Menggigit di pagi hari pukul 09.00-10.00 sampai petang pukul 16.00-17.00.
- Tempat perlindungan di genangan air yang tidak berhubungan dengan tanah, seperti bak mandi, drum, ban bekas, genteng, dan vas bunga.
Gejala Demam Berdarah
Sementara itu, tanda-tanda tubuh manusia terinfeksi virus dengue penyebab DBD adalah sebagai berikut.
- Panas tinggi selama 2-17 hari.
- Pusing.
- Nyeri pada bola mata, sendi, dan otot.
- Pendarahan yang ditandai dengan bintik-bintik merah di kulit.
- Mimisan, muntah darah, gusi berdarah, hingga buang air besar (BAB) disertai darah.
- Tanda-tanda syok, seperti kulit dingin dan basah, lemah, hingga tidak sadar.
- Pola demam pada DBD yang terdiri dari dari fase awal (panas selama 2-4 hari), fase kritis (suhu tubuh menurun seolah sembuh), dan fase penyembuhan (suhu tubuh kembali meningkat).
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Setahun ChatGPT: Pertumbuhan yang Cepat hingga Kontroversinya