Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Dari laser ke ozone

Diperkirakan, sinar laser dan sinar partikel atom uni soviet sudah selangkah lebih maju dibandingkan milik as. ini berarti semua rudal as. tak ada gunanya lagi. (ilt)

30 Desember 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SPEKULASI tentang lomba senjata AS-US telah sampai pada tingkat penggunaan sinar laser. Agak suram terutama bagi AS. Aviation Week and Space Technology dengan tulisan Clarence A. Robinson Jr., redaktur militer majalah itu mengemukakan "senjata sinar laser dan sinar partikel atom Uni Soviet sudah selangkah lebih maju ketimbang Amerika." Sehingga peluru kendali (rudal) Amerika akan gampang dihancurkan oleh tembakan sinar ultra-modern dari daratan Rusia. Ada sedikit perbedaan antara kedua jenis sinar maut itu. Sinar laser merupakan sinar cahaya berfrekwensi tunggal yang difokus dan 'dipadatkan' hingga enerji dan daya rusaknya tinggi sekali. Sasaran yang disinggungnya akan dapat terbakar. Sementara gelombang ledakannya akan ikut menghancurkan benda-benda di sekitar sasaran. Namun sinar laser, seperti sinar cahaya lainnya, dapat terbias oleh awan mendung. Dengan demikian, cuaca buruk dapat mengurangi ketepatan tembakannya di angkasa. Itu sebabnya, begitu spekulasi sementara ahli Amerika, Rusia mengembangkan senjata sinar yang lebih efektif. Yakni meriam partikel atom sebangsa sinar elektron. Seperti halnya sambaran petir, sinar partikel ini dapat menembus awan mendung dan cuaca buruk. Apa betul teknologi senjata Soviet sudah sejauh itu? Staf Riset dan Teknologi Menteri Pertahanan AS, Dr Ruth M. Davis dalam kesaksiannya di depan Kongres meragukannya. "Belum ada bukti ilmiah bahwa Moskow betul-betul sudah menguji senjata sinarnya," kata Dr. Davis. "Di beberapa bidang, teknologi mereka lebih maju. Tapi, dalam hal lain, kita lebih maju. Secara pukul rata, kekuatan kita masih seimbang. Dan yang jelas, di bidang senjata sinar baik Rusia maupun Amerika belum memproduksi sebuah prototip pun," katanya pula kepada wartawan The New York Times, Malcolm Browne. Boleh jadi, ucapan sang pejabat hanya suatu obat penenang sesudah perdebatan yang menghangat di Pentagon dan Gedung Putih. Namun perkembangan teknologi laser AS sendiri pun sudah jauh. Awal 1978, sebuah perusahaan di California, Two Systems, memperagakan meriam laser pesanan Pentagon yang berhasil menembak jatuh rudal percobaan. Ada pula generator tenaga cahaya bintang berkekuatan 20 juta megawatt di Livermore, California. Generator yang belum seluruh meriam lasernya siap waktu itu diberi nama Shiva, dewa perusak yang dalam agama Hindu berlengan majemuk. Shiva itu sendiri dilengkapi dengan 20 lengan atau merlam sinar laser. Sebelum peresmian Shiva, 28 April, sebuah instalasi penguat berkas cahaya lain berkapasitas 15 juta megawatt telah hadir di Los Alamos, New Mexico. Kelihatannya, baik AS maupun US sudah berlomba menjadi pencuri, sambil menuduh orang lain pencuri. Atau satu sama lain semakin nlJeri. Kali ini teknologi laser dipergunjingkan. Sedang beberapa waktu lalu, teknologi manipulasi cuaca. Ketika kota Buffalo dekat air terjun Niagara (AS) diserang badai salju lebat di musim dingin 1976-1977, ada sarjana Amerika menuduh Rusia mengirim salju itu dengan manipulasi medan listrik statis bumi. Sebaliknya, menjelang Konperensi Perlucutan Senjata 18 negara di Jenewa, Agustus 1975, Uni Soviet sampai meminta bantuan PBB untuk melarang manipulasi cuaca. Topik hangat dalam konperensi itu, konon menyangkut rencana rahasia Pentagon untuk "melubangi" lapisan ozone (03) yang tingginya sampai 104 km, di atas negara musuh. Melalui "jendela ozone" itu sinar lembayung-ultra dari matahari akan bebas memanggang setiap benda hidup di muka bumi persis di bawahnya. Maut radiasi lembayung-ultra itu akan berlalu dengan dahsyat, tapi singkat sekali. Sebab lubang dalam lapisan ozone itu segera akan tertutup kembali. Walaupun dikabarkan biayanya murah sekali, realisasi rencana semacam itu bukan cuma soal dana dan teknologinya. Tapi juga soal disetujui atau tidak oleh para anggota Kongres di Bukit Capitol, Washington D.C. Seperti halnya dengan penggunaan bom kuman dan napalm di Vietnam tempo hari, hal pembocoran selimut ozone belum tentu direstui Kongres.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus