Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Dari Wajah Turun ke Data, Mahasiswa Harvard Tunjukkan Teknologi Kacamata Pintar Bisa untuk Doxing

Mahasiswa Harvard University membuat video demo tentang bagaimana perangkat kacamata pintar bisa secara instan mengungkap data pribadi seseorang.

5 Oktober 2024 | 19.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua mahasiswa Harvard University membuat video demo tentang bagaimana perangkat kacamata pintar bisa secara instan mengungkap nama, nomor telepon, dan alamat seseorang. Demo itu memanfaatkan teknologi yang ada dan telah digunakan luas saat ini, seperti kacamata pintar Meta Ray-Ban, teknologi pengenalan wajah PimEyes, dan basisdata publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AnhPhu Nguyen, satu dari dua mahasiswa itu, mengunggah video demo tersebut di media sosial X pada Senin lalu, 30 September 2024. Unggahan itu pertama dibahas oleh situs 404 Media dua hari kemudian, Rabu 2 Oktober 2024. Kepada situs media independen ini pula Nguyen menerangkan kemampuan teknologi yang dinamainya I-XRAY itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dituturkannya, teknologi bekerja dengan menggunakan kemampuan kacamata pintar Meta untuk membuat video live-streaming ke media sosial Instagram. Sebuah program komputer lalu diarahkan untuk memonitor isi video itu dan menggunakan AI untuk mengidentifikasi wajah-wajah yang ada atau terlihat di dalamnya.

Foto-foto itu kemudian diumpankan ke basisdata publik untuk mencari nama, alamat, nomor telepon, dan bahkan info kerabatnya. Informasi yang didapat kemudian diumpan balik melalui aplikasi ponsel di tangan Nguyen. Semua dilakukan secara real-time.

Nguyen awalnya mendemonstrasikannya kepada rekannya sendiri yang juga berada di balik proyek ini, Caine Ardayfio. Ditunjukkannya data tentang Ardayfio muncul di ponsel miliknya setelah dia menatap rekannya tersebut.

Mereka kemudian mendemokannya untuk mengidentifikasi beberapa teman sekelasnya, alamat mereka, dan nama para kerabatnya. Lebih dari itu, Nguyen dan Ardayfio juga terlihat bisa menyapa dan mengobrol akrab dengan orang yang benar-benar asing yang dilihatnya ada di area publik. Keduanya berpura-pura mengenal mereka sepenuhnya setelah berhasil mengumpulkan data dan informasi yang mereka tembus dari balik 'kacamatanya'. 

Teknologi rekognisi wajah saat ini telah berkembang mengkhawatirkan karena keakuratannya, dan I-XRAY pada dasarnya hanya merangkai sejumlah teknologi eksisting. Menurut The Verge, isu soal teknologi ini telah meningkat sejak Clearview AI pada 2022 lalu terungkap sudah menggunakan PimEyes untuk membantu para penegak hukum. 

Ray-Ban Stories, kacamata pintar yang dibuat oleh Facebook dan EsillorLuxottica, dapat digunakan untuk mengambil foto dan video, memutar musik, dan menerima panggilan. Kredit: Facebook

Apa yang baru dari demo yang ditunjukkan Nguyen dan Ardafio adalah bagaimana teknologi ini dipasangkan dengan sebuah gadget konsumen yang tersedia terbuka dan mudah diakses. "Tapi tujuan dari pembuatan tool ini tidak untuk penyalahgunaan, dan kami tidak menyebarkannya (doxing)," kata Nguyen dan dan Ardafio menulis dalam sebuah dokumen yang menjelaskan proyek mereka. Ditambahkannya, program komputer juga tidak dibagi-bagikan.

Sebaliknya, kedua mahasiswa itu mengaku tujuan mereka untuk meningkatkan kewaspadaan bahwa semua yang berhasil didemokan itu bukanlah khayalan yang futuristis. Tapi sangat mungkin lewat teknologi yang ada saat ini. Secara khusus, Nguyen dan Ardafio mereka menunjuk I-XRAY unik karena model-model bahasa besar (LLM) memampukannya untuk bekerja otomatis mencari keterhubungan antara nama-sama dan foto-foto dari sumber-sumber data yang luas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus