Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat UNY pada Kamis, 19 Januari 2023. Mereka menutut kampus memperbaiki tata kelola penetuan uang kuliah tunggal (UKT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator umum aksi Bunbun Darmawan mengatakan mereka setidaknya memilki tiga tuntutan untuk rektorat. Pertama, rektorat memperbaiki sistem tata kelola dalam penentuan UKT mahasiswa, kedua menambah pra syarat penentuan UKT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi syaratnya tidak hanya orang tua meninggal, tapi juga kondisi ekonomi yang sulit dan ketiga meminta perpanjangan waktu untuk pembayaran UKT," ujarnya di sela aksi kepada Tempo, Kamis, 19 Januari 2023.
Mahasiswa jurusan Manajemen Fakuktas Ekonomi UNY angkatan 2020 itu mengatakan poin yang paling disoroti adalah syarat untuk mendapatkan penurunan UKT. Dalam surat edaran No 1/SE/2023, perubahan UKT baru bisa terjadi apabila orang tua mahasiswa meninggal. Padahal, kata dia, hal itu bertentangan dalam Pasal 9 ayat (4) Permendikbud No 25 Tahun 2020 yang menyebut penurunan UKT bisa dilakukan apabila kondisi ekonomi mahasiswa sulit.
Baca juga: Rektor UNY Siap Bantu Mahasiswa Bayar UKT Secara Pribadi, Mahasiswa: Lakukan dengan Institusional
"Yang paling kami soroti adalah keputusan rektor, apakah untuk penurunan UKT itu minimal orang tua mahasiswa harus meninggal dulu? Padahal di Permendikbud untuk penurunan UKT ketentuannya hanya mensyarakatkan jika kondisi ekonomi mahasiswa lemah," ujar Bunbun.
Dalam aksi yang dijaga ketat belasan satpam itu, mahasiswa memilih bertahan dan tak mau pulang karena belum berhasil bertemu Rektor UNY Sumaryanto.
"Deadline pembayaran UKT jatuh pada 20 Januari 2023 besok, sampai saat ini ada ratusan mahasiswa bersiap cuti karena tak bisa membayar uang kuliah itu dan kami belum bisa bertemu rektor untuk membahas soal ini," kata seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY, Aldino di sela aksi.
Aldino mengatakan data yang dihimpun survei UNY Bergerak menyebutkan sedikitnya 160 mahasiswa UNY berbagai fakultas bersiap cuti pada semester depan karena tak mampu membayar UKT. Besaran UKT UNY berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 6 juta. Mereka yang keberatan umumnya yang berasal dari UKT dengan besaran Rp 3 juta ke atas.
"Kami hanya ditawarkan bertemu dengan Bagian Keuangan, padahal tuntutan kami harus bertemu rektor, karena rektor lah yang bisa memutuskan soal pembenahan sistem UKT yang memberatkan ini," kata Aldino.
Pantauan Tempo, aksi yang dimulai pukul 15.30 WIB itu masih belum bubar hingga 17.00 WIB. Mahasiswa mengisi waktu menunggu kedatangan rektor itu dengan berdialog dengan bagian keuangan sembari duduk lesehatan di luar gedung rektorat.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.