Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah fenomena astronomi bisa diamati pada awal 2025 ini. Selain hujan meteor Quadrantid, ada pula Venus dan Saturnus yang tampak berdekatan di langit malam sebagai bagian dari 'parade planet'. Oposisi planet Mars juga pada posisi terbaik buat diamati sepanjang malam pada 16 Januari nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan meteor Quadrantid yang berlangsung sejak 26 Desember 2024 akan berlangsung hingga 14 Januari 2025 dari Rasi Bintang Bootes yang terbit pada pukul 02.46 WIB di arah timur laut. Bulan yang terbenam tengah malam membuat pengamatan hujan meteor Quadrantid yang terbit pada pukul 02.45 WIB menjadi leluasa tanpa gangguan cahaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hujan meteor Quadrantid berasal dari puing asteroid 2003 EH1 saat mengelilingi matahari setiap 5,52 tahun akan lebih sering terlihat di langit bumi belahan utara dibandingkan dengan bagian selatan," kata penggiat Komunitas Langit Selatan di Bandung, Avivah Yamani, Sabtu 4 Januari 2025.
Sementara oposisi Mars adalah ketika Planet Merah itu berada pada posisi yang berseberangan dengan matahari dan bumi berada di tengahnya. Saat oposisi 16 Januari 2025, Mars berada pada jarak 0,64 satuan astronomi (SA) atau 96,08 juta kilometer di arah antara timur dan timur laut. Menurut Avivah, Mars yang tampak cukup besar bisa diamati sejak matahari terbenam hingga terbit lagi.
Sebelumnya, pada 14 Januari, planet Mars tampak dekat dengan bulan seperti berpasangan hingga terbit fajar. Saat itu Mars lebih dulu muncul pada pukul 18.23 WIB, yang diikuti bulan pukul 18.44 WIB. Pasangan lain yang akan terlihat di langit malam yaitu antara planet Venus dan Saturnus pada 19 Januari 2025 pukul 19.00 di arah barat hingga keduanya terbenam pukul 21.07 WIB.
Selain itu dari laman komunitas Langit Selatan, ada beberapa fenomena astronomi lain seperti perihelion yaitu posisi bumi yang mencapai jarak terdekatnya dengan matahari pada 4 Januari 2025. Jaraknya saat itu diperhitungkan 0,9833 SA atau 147.105.052 kilometer.
Sementara bulan, pada 7 Januari, memasuki fase perbani awal yang tampak sejak matahari terbenam sampai tengah malam saat bulan tenggelam. Pada 8 Januari, bulan dalam posisi jarak terdekatnya dengan bumi atau perigee sejauh 370.171 kilometer. Sedangkan posisi terjauh bulan dengan bumi alias apogee terjadi pada 21 Januari yang berjarak 404.298 kilometer.
Adapun bulan purnama bakal muncul pada 14 Januari setelah itu bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya hingga semakin malam. Fase bulan baru pada 29 Januari cocok untuk pengamatan atau melakukan astrofotografi galaksi Bima Sakti.